“ Masih ada tujuh bom aktif yang masih di tangan empat DPO yakni berinisial B, H,Y dan H,”
Irjen Pol Anton Bachrul Alam
Kadiv Humas Mabes Polri
JAKARTA (riaupeople) – Mabes Polri meminta warga untuk terus meningkatkan kewasapadaannya atas kemungkinan kembali beraksinya para kelompok teroris mini, yang menggunakan diri mereka sendiri sebagai alat pengeboman alias pengeboman bunuh diri. “ Saat ini Polri bekerja sama dengan aparat lainnya melakukan pengejaran terhadap beberapa orang kelompok yang masuk dalam jaringan kelompok pelaku pengeboman Cirebon, yang kini masih berkeliaran. Mereka sesama anggota pelaku pengeboman di GBIS Solo dan pengeboman di Mesjid Cirebon,” terang Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Drs I Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Selasa (27/9/11).
Polri sebagaimana dilansir matanews.com berharap warga ikut membantu memberikan informasi atas keberadaan orang orang pelaku terorisme ini. Kelompok Cirebon kebanyakan adalah para pemuda yang berusian dari 29 tahun hingga 30an tahun, dimana mereka adalah kelompok yang merusak fasilitas umum yang ada di Cirebon yaitu Alfamart dan Indomart pada awal tahun ini. “ Wajah dan nama mereka sudah disebarkan disemua tempat, harapan kami jika warga mengenal dan melihat mereka, maka segeralah untuk menginformasikan pada aparat terdekat. Ini untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak kita inginkan bersama,” tambah Untung.
Selain itu, Polri juga menyatakan masih ada tujuh bom aktif di tangan empat pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dibalik pelaku bom bunuh diri di Cirebon dan Solo. “ Masih ada tujuh bom aktif yang masih di tangan empat DPO yakni berinisial B, H,Y dan H,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 27 September 2011.
Anton menyatakan bahwa para DPO adalah jaringan lama bom di Cirebon dibalik aksi bom bunuh diri di Mesjid Adz Zikra di Mapolres Cirebon Kota, Mochammad Syarif pada Jumat (15/4). “Kita perlu wapadai dan mempunyai usaha untuk mengagalkan,” kata Anton.
Sedangkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo adalah Pino Damayanto, alis Ahmad Urip alias Ahmad Yosefa alias Hayat alias Raharjo. Ahmad dan Syarif aktif dalam keanggotaan JAT wilayah Cirebon pimpinan Agung Nur Alam alias Abu Husama.
Syarif dibai’at oleh Amir Markasiah, ustadz Abu Bakar Ba’asyir di Tasikmalaya pada tahun 2008 bersama sepuluh anggota JAT wilayah Cirebon. Syarif juga aktif mengikuti ta’lim pimpinan Ba’asyir di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat.
Doktrin yang didapatkan Syarif selain dari Agung Nur Alam, juga didapatkannya langsung dari Oman Abdurrahman alias Oman. Oman saat ini adalah terpidana kasus terorisme Aceh, yang mengajarkan doktrin antara lain pembenaran terhadap aksi perampokan untuk mendukung pendanaan kegiatan sebagai fa’I.(fai)