“ Ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Masyarakat setempat kalau ingin mandi maupun mencuci pakaian menggunakan air redang atau air merah,”
Edy Masyudi
Anggota DPRD Meranti
MERANTI (riaupeople) – Selain jalan dan listrik, air bersih termasuk salah satu kebutuhan fital bagi masyarakat. Pemerintah diminta mencarikan solusi agar kebutuhan publik itu bisa terpenuhi. Apalagi masyarakat Meranti, khususnya yang tinggal di Kecamatan Merbau sudah cukup nlama kesulitan mendapatkan air bersih. PDAM cabang Merbau yang sebelumnya sempat beroperasi kini tidak mengalirkan air lagi.
Anggota DPRD Meranti, Edy Masyudi meminta Pemkab Kepulauan Meranti agar lebih serius mencarikan solusi, khususnya untuk wilayah Kecamatan Pulau Merbau yang baru di mekarkan. Hingga kini masyarakat setempat masih mengkonsumsi air hujan maupun air sumur serta air sungai untuk keperluan sehari-hari. “ Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, PDAM cabang Merbau sudah tidak beroperasi lagi. Karena tidak ada suplay air bersih dari PDAM, masyarakat setempat harus menggunakan air kemasan maupun air hujan untuk di konsumsi,” jelas Edy Masyudi, Kamis (20/10/11).
Lebih lanjut dikatakan politisi PPP ini, kondisi lebih memprihatinkan dialami masyarakat di beberapa desa yang ada di Kecamatan Kuala Merbau. “ Ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Masyarakat setempat kalau ingin mandi maupun mencuci pakaian menggunakan air redang atau air merah,” ujar Edy Masyudi.
Sementara warga Kecamatan Kuala Merbau, Jumini (47) saat ditemui mengaku sejak kecil tidak pernah menikmati air bersih yang disediakan PDAM Bengkalis maupun Meranti. “ Sejak saya lahir, belum pernah rasanya menikmati air bersih dari PDAM itu. Sepertinya pengadaan air bersih hanya terfokus di beberapa wilayah perkotaan. Sementara sumur bor yang dibangun Pemda Meranti belum merata. Kami minta pak bupati agar memprioritaskan daerah pedesaan yang kami huni ini,” ujarnya Jumini, Kamis (20/10/11). (nto)