” Barusan kita melakukan upaya perdamaian di kantor polisi militer TNI AU. Intinya, kedua pihak telah berdamai,”

Joni Elfi
Orang Tua Korban

PEKANBARU (riaupeople) – Empat personil TNI AU dari Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Pekanbaru dipastikan bebas dari sanksi kesatuannya. Hal itu setelah dugaan pemukulan yang mereka lakukan terhadap Tommy (18) diselesaikan secara kekeluargaan.

Korban dan ayahnya Jony Elfi bahkan menyatakan tak ada pengeroyokan oleh 4 anggota TNI terhadap anaknya. Menurutnya, yang terjadi hanya soal perselisihan paham. ” Barusan kita melakukan upaya perdamaian di kantor polisi militer TNI AU. Intinya, kedua pihak telah berdamai,” kata Jony saat menghubungi wartawan lewat telephon genggam Kapentak Lanud Pekanbaru Kapten Sus Filradri, Sabtu (22/10/11).

Hanya saja sebagaimana diberitakan riauterkini.com, Jony tidak menceritakan lebih detail soal perselisihan paham itu. Dia juga membantah Tommy dipukul sampai berdarah. “Pokoknya masalah ini sudah kita selesaikan dengan kekeluargaan,” tukasnya.

Masalah ini bermula saat mobil Toyota Avanza BM 1658 JD yang dikendarai 4 personil TNI AU (tiga di antaranya berseragam militer lengkap dengan atribut TNI U) melintas di Jalan Jendral Sudirman, depan persimpangan Jalan Imam Munadar, tepatnya di samping proyek flyover. Karena jalan sempit, mobilnya terserempet mobil Honda Civic bernopol D 1586 AB yang dikendarai Tommy, Jumat (21/10/11) sore.

Menurut sejumlah saksi mata, keempat personil TNI tersebut langsung memukuli Tommy begitu turun dari mobil. Aksi keempatnya baru berhenti setelah diamankan personil Polisi Militer (POM) TNI AU yang mendatangi lokasi.(fai)