*Kepulangan Jemaah Haji Tertunda
PEKANBARU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan seharusnya Provinsi Riau sudah ditetapkan dalam keadaan darurat kabut asap. Sebab udara sebagian besar kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning dinyatakan sangat tidak sehat. ” Sementara dua wilayah dinyatakan dalam keadaan berbahaya, yaitu Rumbai (Kota Pekanbaru) dan Petapahan (Kabupaten) Kampar,” terang juru bicara BNPB Agus Wibowo.
Melihat kondisi di atas, menurut Agus keputusan Riau belum meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat perlu dipertanyakan. Padahal, sesuai Peraturan Gubernur Riau Nomor 27 Tahun 2014, status tersebut seharusnya sudah meningkat. ” Bebepara alat Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU) jika sudah berada di 300 PSI, sangat tidak sehat, dan seharusnya sudah tanggap darurat,” jelas Agus.
Sore hingga Sabtu malam, kabut asap yang menyelimuti beberapa daerah Riau kian parah. Di Pekanbaru, jarak pandang hanya 1 kilometer dan Kabupaten Pelalawan hanya 500 meter. ” Sementara beberapa daerah lainnya seperti Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kota Dumai, berkisar antara 1 sampai 2 kilometer karena kabut asap,” terang Agus.
Menurut Agus, kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau merupakan kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Dua daerah itu masih terpantau banyak titik api. ” Di Sumatera Selatan terpantau 13 titik api dan Bangka Belitung 2. Di Riau sendiri tidak terpantau Satelit Terra dan Aqua karena tertutup kabut asap atau blank data,” ucap dia.
Berdasarkan informasi dari BMKG Pekanbaru, cuaca Riau diprakirakan cerah berawan dan diselimuti kabut asap. Hujan ringan diprediksi terjadi malam dan sifatnya lokal. ” Hujan terjadi di daerah Riau bagian barat, tengah, utara dan pesisir timur,” kata Agus.
Sementara akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru, kedatangan jamaah haji asal Provinsi Riau yang semua dijadwalkan tiba pukul 08.20 WIB pagi kemarin, terpaksa tertunda. Ratusan keluarga jamaah yang sudah bersiap-siap menunggu di Mesjid Agung An-Nur, juga terpaksa menunda untuk menyambut keluarga. ” Ya harusnya pagi tadi sudah berangkat dari Batam menuju Pekanbaru. Tapi terpaksa ditunda karena di Pekanbaru asap pekat,” kata Kabid Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Riau H A Azis, Ahad (12/10/14).
Di Batam sendiri menurut Azis cuaca cerah, dan tak ada masalah dengan penerbangan. Bahkan pagi-pagi sekitar 06.40 WIB para jamaah sudah ke Bandara Hang Nadim, bersiap-siap berangkat ke Pekanbaru.
Satu penerbangan dilaporkan menjelang tengah hari baru sampai di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Sedangkan penerbangan kedua masih dalam perjalanan, sementara untuk penerbangan ke tiga, baru meninggalkan Batam pukul 13.30 WIB.
Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman berkesempatan menyambut kedatangan Jema’ah Haji Provinsi Riau yang tergabung dalam kloter dua di di Bandara Hang Nadim Batam.
Dalam sambutannya, Andi Rahman mengucapkan selamat datang kepada jama’ah haji di tanah air, dan berharap seluruh jema’ah haji tiba dengan selamat di kampung halaman masing-masing. Jama’ah haji harus lebih maningkatan kepedulian terhadap lingkungan masing-masing. ” Harapan kita semua tentunya, kepulangan jemaah akan dapat membawa hal positip untuk Riau. Ketaqwaan dan kebersamaan selama di tanah suci merupakan sesuatu yang bernilai untuk diaplikasikan nantinya,” kata Andi, begitu dia biasa disapa, Sabtu (11/10/14).
Jama’ah haji kloter 2 terdiri dari 422 orang dengan rincian 142 org asal kuansing , 300 asal pekanbaru. Seperti Kita ketahui jumlah jema’ah haji Provinsi Riau berjumlah 4.016 orang, sampai saat ini di info yang didapatkan baru 422 orang jama’ah yang pulang ketanah air. 4 orang meninggal dunia asal Rohil, Rohul, Kampar, Pelalawan.
Hadir juga dalam Penyambutan Jamaah haji Provinsi Riau di Batam ini Walikota Pekanbaru dan Sekdakab Kuansing.(*)