“ Wakil Walikota Dumai hendaknya menjaga harkat dan martabat dirinya sebagai seorang pemimpin. Bumi Melayu yang kental dengan budaya Islam jangan dicoreng dengan sikap serta prilaku yang tidak baik,”
Datok Darwis Ismail, SE
Ketua LAM Riau Dumai
DUMAI – Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Kota Dumai memberikan perhatian serius terhadap perkembangan situasi yang terjadi di Kota Dumai belakangan ini. Terutama menyangkut perseteruan yang terjadi antara Wakil Walikota Dumai, H Agus Widayat dan Walikota H Khairul Anwar yang membuat masyarakat gusar. “ Dari pola-pola yang dibangun, terkesan tujuannya sengaja untuk membunuh karakter seseorang. Hal ini bukan hanya tidak beretika, namun sangat bertentangan dengan adat resam budaya Melayu,” tegas Datok Darwis Ismail kepada Riau Pesisir, Senin (22/9/14) kemarin.
Datok Darwis Ismail SE mengaku sangat menyayangkan langkah yang dilakukan Wakil Walikota Dumai, H Agus Widayat yang tidak mampu menunjukkan kearifan dan keteladanan selaku pemimpin di Kota Dumai. Apalagi persoalan yang dipermasalahkan hanya menyangkut kebijakan yang tidak terlalu krusial untuk kepentingan masyarakat. “ Kita melihat yang dipersoalkan cuma masalah kebijakan saja dan sebenarnya masih bisa dibicarakan dan diselesaikan. Dengan membukanya ke permukaan, sepertinya ada semangat dan tujuan lain. Salah satunya untuk kepentingan pencitraan,” ungkap Datok Darwis Ismail.
Lebih lanjut dikatakannya, Dumai adalah negeri melayu yang berlandaskan adat serta agama. Keseluruhannya itu menjadi cerminan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terutama bagi orang-orang yang diberikan kepercayaan sebagai pemimpin di negeri ini. “ Wakil Walikota Dumai hendaknya menjaga harkat dan martabat dirinya sebagai seorang pemimpin. Bumi Melayu yang kental dengan budaya Islam jangan dicoreng dengan sikap serta prilaku yang tidak baik,” ujar Datok Darwis Ismail.
Apalagi saat ini, sebagaimana disampaikan Datok Darwis, kondisi kesehatan Walikota Dumai kurang baik. Semestinya selaku pasangan memberikan dukungan, dan bukan malah menjatuhkan karena kepentingan pencitraan.” Agama dan budaya kita tidak mengenal cara-cara seperti itu,” ujarnya mengingatkan.
Menyangkut karut marut yang terjadi, dikatakan Datok Darwis Ismail pihaknya akan mencoba memfasilitasi guna mencarikan solusi. Langkah yang akan diambil antara lain dengan mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terlibat langsung dengan persoalan yang ada. “ Untuk itu dibutuhkan kearifan para pihak agar persoalan yang ada tidak membuat masyarakat makin terserak. Dalam waktu dekat kita akan menemui Walikota, Wakil Walikota serta Sekda. Mudah-mudahan ini bisa jadi pembelajaran,” pungkas Datok Darwis Ismail.
Pada sisi lain, Pengamat Politik Kota Dumai, Ir Muhammad Hasbi mengaku sepakat dengan langkah yang akan ditempuh oleh Lembaga Adat Melayu Riau Kota Dumai. Malah pihaknya mendorong agar lembaga adat memberi sanksi tegas. “ Kita sepakat, tapi lembaga adat jangan sampai terjebak kepentingan sepihak. Jika dalam persoalan ini terbukti ada aturan adat yang dilangkahi, lembaga adat harus memberi sanksi,” ujar Muhammad Hasbi.(isa)