CIREBON – Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Sri Wijayanti Yusuf optimis Kampar akan muncul sebagai sentra budidaya bawang merah di luar pulau jawa, khususnya di Sumatera. “ Semangat Bupati Kampar yang mau turun langsung meninjau sentra bawang di Cirebon dan Brebes ini sudah menjadi modal besar bagi Kampar. Dan semangat ini sejalan dengan misi Kementerian Pertanian. Kami akan support misi Kampar ini,” kata Sri saat menggelar dialog bersama Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Cirebon Jawa Barat, di Desa di Desa Ender Kecamatan Pangenan.
Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kampar, Cokroaminoto kemudian mempertegas support apa yang bakal dilakukan oleh Kementerian Pertanian. “ Kami membutuhkan lebih dari support. Makanya kami kemudian mengajukan proposal kepada kementerian Pertanian terkait rencana besar kami ini. Kami berharap proposal itu mendapat persetujuan,” pinta Cokro
Hal itu mendapat jawaban langsung dari Sri Wijayanti yang menyebutkan bakal mengabulkan permintaan Cokro. “ Kementerian Pertanian akan membantu semaksimal mungkin, sesuai dengan anggaran yang tersedia. Sebab misi Kampar ini adalah bagian dari misi kami,” katanya.
Secara teknis kata Cokro, ketersediaan lahan di Kampar untuk budidaya bawang lebih dari cukup. Tinggal lagi memilah-milah lahan itu sesuai kebutuhan teknis. “ Kita akan siapkan lahan yang memang pas untuk bawang. Kalau butuh perlakuan seperti menambah unsur hara, akan kita lakukan,” katanya.
Senin (2/9) kata Cokro pihaknya langsung turun ke lapangan. Melongok calon lokasi budidaya bawang di kawasan Bangkinang seluas 35 hektar. “Calon petaninya juga kita siapkan. pokoknya kita bergerak cepat lah,” ujar Cokro.
Tak heran kalau Jefry Noer maupun Cokro kepincut dengan budidaya bawang ini. Selain mampu menyerap tenaga kerja yang banyak, menekan inflasi, bawang juga akan membikin Kampar muncul sebagai kawasan pensuplay. Tak melulu lagi ‘mengimpor’ dari luar.(zal)