Tidak dapat dipungkiri, kualitas pendidik memiliki pengaruh besar terhadap kualitas anak didik. Pendidikan bisa berhasil sebagaimana diharapkan, jika tenaga pendidiknya terus meningkatkan mutu dan keilmuannya.
PEMERINTAH Kota Dumai sangat menyadari hal ini. Makanya, melalui Dinas Pendidikan Kota Dumai peningkatan kualitas pendidik atau guru terus ditingkatkan. Salah satunya yakni, menyertakan para guru untuk mendapatkan sertifikat, sebagai pengakuan terhadap profesi keguruannya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, H Sya’ari mengakui peningkatan mutu pendidikan Dumai menjadi tanggungjawab pemerintah terutama Dinas Pendidikan. Sehingga tiap tahun, diharapkannya terus terjadi peningkatan jumlah guru dalam program sertifikasi. ” Sertifikasi guru ini implementasi dari UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Kita telah ikut dalam program ini sejak 2007 lalu. Artinya saat ini sudah memasuki tahun ketujuh. Kita harapkan dengan semakin banyak yang mendapatkan sertifikasi ini, kualitas pendidikan Dumai kian mengalami peningkatan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, guru dan dosen adalah pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sebagai tenaga professional, guru dituntut dapat meningkatkan martabat dan perannya.
Sertifikasi guru yang dicanangkan oleh pemerintah, menurut H Sya’ari sangat beralasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Dumai. Adapun tujuan dari sertifikasi guru yakni menentukan kelayakan guru sebagai agen pembelajaran. ” Guru yang profesional dapat ditentukan dari pendidikan, pelatihan, pengembangan diri dan berbagai aktifitas lainya yang terkait dengan profesinya. Langkah awal untuk menjadi profesional dapat ditempuh hanya dengan mengikuti sertifikasi guru,” katanya.
Peningkatan kualitas tenaga pendidik ini mendapat dukungan penuh dari Walikota Dumai, H Khairul Anwar dan Wakil Walikota, H Agus Widayat. Apalagi hal itu juga menjadi bagian dari program prioritas kepemimpinan mereka yang dibungkus dalam slogan Dumai Kota Pengantin yang Sehat. Porsi anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan juga tidak mengecewakan. Termasuk alokasi untuk beasiswa bagi pelajar maupun mahasiswa Dumai yang berprestasi.” Pendidikan modal utama untuk melaksanakan dan melanjutkan pembangunan. Makanya, anak-anak kita harus diberikan pendidikan yang layak dan baik. Termasuk para pendidik atau guru-gurunya,” ujar Walikota Dumai, H Agus Widayat.
Belum lama ini, sebanyak 894 mahasiswa kota Dumai menerima beasiswa dari Pemerintah Kota (Pemkot) Dumai melalui Bagian Administrasi dan Kesra Sekretariat Daerah Kota (Setdako). Penyaluran bea siswa dalam tahun ini untuk pendidikan tinggi terbagi dalam dua kategori mahasiswa.
Kepala Bagian Kesra Setdako Dumai, Paisal kepada wartawan menerangkan, bantuan biaya pendidikan ini diperuntukkan yakni untuk mahasiswa yang aktif dan berada pada semester IV keatas serta berasal dari kalangan keluarga kurang mampu. Total jumlahnya sebanyak 781 orang. Sedangkan kepada mahasiswa yang tengah menyusun srkipsi atau tesis serta tugas akhir sebanyak 113 orang. ” Semua bantuan beasiswa kepada 894 mahasiswa ini, total anggaran yang kita kucurkan mencapai Rp 2,2 miliar. Dana itu bersumber dari APBD murni tahun 2013 yang dianggarakan untuk tahun ini saja,” tutur Paisal.
Dikatakannya, mahasiswa yang berhak menerima beasiswa ini merupakan mereka yang berkuliah dimulai dari Diploma Tiga (DIII), Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Mahasiswa dalam masa penyusunan tesis tugas akhir juga turut mendapat bantuan. Pemberian bea siswa ini dilaksanakan dengan sistem pembagian yakni disalurkan langsung ke rekening masing-masing penerima oleh bagian keuangan.
Berdasarkan Peraturan Walikota (Perwako) nomor 179 tahun 2013 tentang Mahasiswa dan Mahasiswi penerima bantuan biaya pendidikan dari Pemkot Dumai. Untuk nominal bantuan, dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan dan keberadaan perguruan tinggi mahasiswa penerima, dengan variasi dimulai dari 1,5 juta untuk DIII hingga mencapai Rp 15 juta bagi yang berkuliah Strata 3 di Luar Negeri. ” Bantuan dana pendidikan ini diberikan bersifat transparan, akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan, baik dalam penyaluran maupun penggunaannya. Ini dalam rangka mendukung visi misi daerah dalam bidang pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal, berdaya saing, cerdas dn inovatif serta kreatif. Kita berharap dengan bantuan biaya ini dapat memudahkan dana dan mendukung kegiatan perkuliahan mereka,” tandasnya.
Tidak hanya beasiswa untuk mahasiswa, tahun 2013 ini pemerintah kembali menganggarkan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) siswa SMA dan SMK sebesar Rp 800 ribu per siswa per tahun. Bantuan operasional ini bersumber dari dua alokasi anggaran tahun 2013, yaitu APBN sebesar Rp 500 ribu per siswa per tahun dan APBD Dumai Rp 300 ribu per siswa per tahun, namun dana ini akan dikelola oleh sekolah.
Bantuan bertujuan sebagai wujud dan upaya pemerintah dalam mengurangi beban biaya pendidikan ke masyarakat wali murid pelajar dan mengurangi pungutan yang berlangsung di sekolah dan tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus bersekolah karena biaya pendidikan mahal. ” Bantuan operasional bagi siswa SMA dan SMK ini akan dimulai pada tahun ajaran baru mendatang melalui sekolahnya masing-masing untuk meringankan beban pendidikan kepada orangtua dan siswa,” kata Syaari.
Dia menjelaskan, bantuan ini akan diberikan kepada semua siswa yang menempuh pendidikan di bangku sekolah SMA dan SMK se-kota Dumai, bersamaan dengan bantuan operasional sekolah (BOS) yang telah diterima pelajar SD dan SMP.
Selain itu, Disdik Dumai juga akan menganggarkan bantuan dana tunai yang dikhususkan kepada sebanyak 500 siswa dari berbagai jenjang pendidikan berasal dari keluarga miskin dengan besaran Rp 800 ribu pertahun per siswa. ” Dana tunai ini akan diserahkan langsung kepada siswa miskin supaya dapat dipergunakan untuk keperluan sekolah siswa yang tidak terakomodir oleh BOS seperti sepatu dan tas sekolah,” sebut Syaari.
Syaari mengakui penganggaran tersebut telah disetujui bersama anggota DPRD Dumai dalam RAPBD 2013 dengan harapan dapat mengurangi beban pendidikan terutama bagi keluarga yang kurang mampu. ” Tahun sebelumnya Pemkot Dumai telah menyalurkan bantuan operasional sekolah ke siswa SMA dan SMK sebesar Rp 100 ribu per setiap siswa per tahun, dan tahun ini meningkat menjadi Rp 300 ribu per siswa,” terangnya.
Melihat keseriusan pemerintah itu, besar harapan kualitas SDM masyarakat Dumai kedepan bisa lebih baik lagi.(*)
Facebook Comments
Berita Riau >> "Dumai" lainnya.
- Walikota Dumai dan UGM Tandatangani MoU
- Walikota Silaturrahmi dengan Mahasiswa Dumai
- Walikota Dumai Serahkan Bantuan Rp20 Juta
- Perusahaan Wajib Ikut Jamsostek
- Wilmar Dumai Bagikan Minyak Goreng Gratis
- Belasan PNS Dumai Terjaring Sidak
- Mahasiswa Minta Pemko Dumai Cairkan Beasiswa
- Himbauan Pemko Dumai Giatkan Pesantren Kilat
- Himbauan untuk Pengusaha Rumah Makan dan Hiburan
- Himbauan Pemko Dumai Perbanyak Baca Alqur’an

Butuh Rental Mobil di Pekanbaru dan sekitarnya silahkan kontak GLORIA Rent Car. Kunjungi RentalMobilPekanbaru.com