*Terkait Pencanangan Dugem Sehat oleh Walikota
PEKANBARU – Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Syahril Abubakar tidak ingin melakukan intervensi terhadap LAMR Kota Dumai terkait polemik pencanangan program Dugem Sehat oleh Walikota Dumai, H Khairul Anwar yang juga menyandang gelar kehormatan adat Datuk Setia Amanah Bandar Tuah Bahari. “ Biar ditangani oleh pengurus LAMR disana, kita tidak mungkin melibatkan diri terlalu jauh. Sejauh ini kita belum ada mendapatkan laporan,” ujar Syahril Abubakar kepada Riau Pesisir, Rabu (20/3).
Menurut Syahril Abubakar, sebenarnya tidak ada persoalan dengan program yang dicanangkan tersebut. Apalagi saat itu walikota secara tidak langsung menegaskan perang terhadap narkoba, minuman keras dan prostitusi. “ Menurut saya ini karena persoalan istilah saja dan kata Dugem itu kerap diartikan tidak baik. Kalau menyangkut programnya saya pikir ini positif sekali, dimana walikota mengajak masyarakat untuk menjauhi narkoba, minuman keras dan seks bebas,” ungkap Syahril Abubakar.
Sebelumnya, Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumaisangat menyesalkan adanya pencanangan program Dugem Sehat oleh Walikota Dumai, H Khairul Anwar di tempat hiburan malam Pub Freedom Hotel Horizon jalan Tegalega Dumai. Walikota Dumai sebagai penyandang gelar kehormatan Datuk Setia Amanah semestinya tidak melakukan tindakan yang berbenturan dengan adat maupun syariat.
Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau Kota Dumai, H Basrul Jamal menyampaikan niat baik walikota untuk mensosialisasikan anti narkoba tidak sepantasnya di lakukakan di tempat hiburan malam. “ Kami menilai ini pekerjaan yang pro aktif, namun tidak sesuai dengan alur dan patut. Walikota Dumai, selaku dato setia amanah sebaiknya tidak melakukan hal tersebut karena bertentangan dengan syarat,” tegas H Basrul Jamal kepada pesisir news network.
Beliau juga mengingatkan bahwa pemegang gelar kehormatan Datuk Setia Amanah hendaklah tetap berada dalam tatanan tunjuk ajar melayu yang mengatakan “Pemimpin ummat berhemat cermat, selidik mendengar bijak melihat, duduk dan tegak beringat ingat, berfikir sebelum memberi pendapat, ditimbang dahulu sebelum berbuat, ditilik dahulu segala nasihat, di kaji dahulu sebelum sepakat, supaye pekerjaan membawa manfaat”.
Dato Basrul juga mengingat bahwa permasalahan ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak. “ Bahwa kebaikan harus dijalankan dengan cara-cara yang benar, sesuai alur dengan patut. Selaku umat beragama, tentu tidak boleh melanggar ketentuan agama. Untuk itu kami akan membahas masalah ini bersama unsur-unsur kepengurusan di LAM Dumai,” ungkap beliau.
Disamping itu dato Basrul juga mengingat kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan persoalan-persoalan baru. “ Kiranya masyarakat dapat tenang dan kami akan mencoba untuk melihat permasalahan ini dengan jernih. Dalam waktu dekat kami akan mengajak walikota selaku dato setia amanah untuk duduk bersama dan membicarakan masalah ini secara tenang dan terang,” janjinya.
Dalam rangka reformasi birokrasi, Pemko Dumai nampaknya harus bekerja lebih ekstra keras lagi. Pencanangan Dugem Sehat oleh Walikota Dumai itu tentunya tidak bisa dijadikan alasan oleh pejabat untuk bebas masuk tempat hiburan malam. Apalagi sudah bukan jadi rahasia lagi adanya oknum pejabat yang doyan mengunjungi tempat hiburan malam.(*)