Karyawan PT SRL, Jhon Boyler Sianturi berlumuran darah setelah dianiaya oleh massa yang diduga berasal dari KTTJM.
PADANG LAWAS – Mandor penanaman PT Sumatera Riang Lestari, Jhon Boyler Sianturi (26) tewas berlumuran darah setelah dianiaya oleh ratusan orang yang mempersenjatai diri dengan pentungan maupun senjata tajam, Rabu (13/3/13).
Informasi yang dihimpun menyebutkan aksi biadab itu bermula ketika korban dan 7 rekannya akan melakukan pemeliharaan tanaman di wilayah operasional perusahaan sekitar pukul 08.00 WIB. Saat berada dalam perjalanan, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi dihadang ratusan massa yang mempersenjatai diri dengan pentungan serta senjata tajam.
Tidak hanya sebatas melakukan penghadangan, salah seorang dari massa juga melemparkan bom molotov ke arah mobil dengan jenis bak terbuka itu. Untuk menghindari terjadinya kemungkinan yang tidak diinginkan, pengemudi mobil berupaya kabur menyelamatkan diri. Sayangnya, korban terjatuh dari atas mobil dan langsung dihajar massa.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Binanga untuk diberikan pertolongan. Namun dalam perjalanan ke Puskesmas terdekat itu nyawanya tidak tertolong lagi. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka di sekujur tubuh Jhon, baik itu luka di bagian kepala maupun tubuh korban. Hidung retak dan mengucurkan darah, kening sebelah kanan mengalami robek sepanjang 3 cm, gigi patah dan bahu sebelah kiri mengalami lebam.
Selain Jhon, salah seorang satpam perusahaan yang bernama Jenifer Sinurat juga tidak luput dari penyerangan tersebut. Ia menderita lemparan batu di kepala saat berusaha menyelamatkan Jhon. Meskipun menderita luka di bagian kepala namun berhasil menyelamatkan diri.
Public Relation PT Sumatera Riang Lestari, Harianto Halim didampingi Media Relation Andika Andri Kurniawan mengatakan penyerangan yang terjadi merupakan kejadian yang sudah terencana. “Sangat disayangkan sekali kejadian ini terjadi dan menimpa karyawan kami di lapangan. Kami menduga aksi ini merupakan kegiatan yang sudah direncanakan,” jelasnya.
Pihaknya juga menduga bahwa kelompok tani yang selama ini berselisih dengan perusahaan sebagai pihak yang harus bertanggungjawab. Seperti pada kejadian penyerangan sebelumnya, pelaku penganiayaan juga berjumlah ratusan orang. Ratusan orang yang tergabung dalam Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri mengklaim areal konsesi perusahaan PT.Sumatera Riang Lestari sebagai areal garapan mereka. ” Kami sudah bisa pastikan berdasarkan saksi dari para korban yang selamat bahwa pelaku penganiyaan adalah massa KTTJM yang melakukan klaim,” ungkapnya.
Harianto menegaskan akan membawa kasus yang terjadi ini kepada pihak penegak hukum. Ia juga mengungkapkan, bahwa tindakan apapun yang berakibat pada jatuhnya korban merupakan hal yang seharusnya tidak terjadi. Selain penganiayaan, massa Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri juga melakukan perusakan terhadap camp karyawan, membakar tempat bibit serta merusak ratusan bibit tanaman milik PT SRL. ” Dari dulu kami siap untuk melakukan pembicaraan terkait sangketa lahan, tapi apa yang kami dapat, yang ada malahan karyawan kami yang menjadi korban bahkan meninggal dunia. Sungguh perbuatan tidak berprikemanusiaan,” sesal Harianto.(*)