Gubri, HM Rusli Zainal didampingi Asisten II H Emrizal Pakis saat menghadairi acara Sarasehan Perbankan Riau di Bank Indonesia Pekanbaru
PEKANBARU (riaupeople) – Gubernur Riau, HM Rusli Zainal menghadiri sarasehan perbankan yang di selenggarakan oleh Bank Indonesia perwakilan Riau di Pekanbaru, Rabu (27/2/13).
Pada acara sarasehan perbankan Riau yang bertema Peran Perbankan Riau dalam Percepatan Perekonomian Daerah ini, Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengaku bangga dengan kontribusi Riau dalam pembangunan nasional yang berjumlah 469,1 triliun atau 5,7 persen dengan posisi Riau berada pada 5 besar nasional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Di usia 68 tahun Republik Indonesia dan 55 tahun usia Provinsi Riau, Gubri merasa masih banyak pekerjaan rumah yang harus di selesaikan guna mewujudkan cita-cita masyarakat yang sejahtera. “ Riau baru melaksanakan proses pembangungan setelah otonomi daerah di gaungkan, proses ini lah dimulainya pembangunan provinsi Riau, sebelum otonomi daerah kondisi provinsi Riau sangatlah memprihatinkan. 10 tahun otonomi daerah berjalan, Riau terus mengejar program pembangunan, diantaranya telah dibangun lima jembatan yang menyeberangi sungai-sungai besar yang ada di Provinsi Riau. Disamping itu juga membangun infrastruktur jalan guna membuka jalur perekonomian di desa desa yang ada di provinsi Riau,” papar Gubri, HM Rusli Zainal dihadapan pimpinan cabang Bnak BUMN, BUMD dan swasta yang ada di Propinsi Riau.
Selain program infrastruktur, dikatakan Gubri pemerintah Provinsi Riau juga meluncurkan Program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UEKSP). Saat ini telah dilaksanakan di 840 desa dari 1600 desa yang ada dengan nilai Rp500 juta/desa. “ Total anggaran yang di salurkan pemerintah provinsi Riau yakni 391 miliar rupiah untuk 840 desa, dan kini sudah 1,2 Trilyun,” papar Gubri.
Gubri percaya perbankan yang ada di Provinsi Riau akan menjadi harapan masyarakat Riau guna mempercepat pembangunan di provinsi Riau seperti yang telah di lakukan pemerintah provinsi Riau melaui program Usaha ekonomi desa simpan pinjam (UEKSP).
Gubri berharap agar aparatur pemerintah di provinsi Riau dapat menjadi mediator yang baik dengan stake holder perbankan guna memperbaiki perekonomian masyarakat. Guna mengawasi program UEKSP, Pemprov Riau mempekerjakan 260 orang pengawas yang tersebar di Riau. Melalui pengawasan diharapkan program UEKSP dapat termonitor dengan baik.
Sementara Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, Mahdi Muhammad pada kesempatan itu menyampaikan bahwa berdasarkan PDRB Provinsi Riau berada pada tingkat ke 5 Nasional tertinggi di Luar Pulau Jawa. Aset perbankan Riau 14.1 persen, Kredit UMKM 35.95 persen. Kemudian, pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Riau tanpa Migas 7,5 sampai dengan 7,7 persen dengan inflasi di provinsi Riau mencapai 4,5 persen plus minus 1 persen.(isa/rls)