“ ….Untuk kepentingan bersama, saya siap berhadapan dengan siapa saja. Tidak ada gunanya jadi walikota kalau masyarakat saya menderita,” ujar Walikota Dumai, H Khairul Anwar (KA) saat wawancara eksklusif dengan Riau Pesisir (RP) baru-baru ini di Pekanbaru. Berikut petikan wawancaranya :
RP : Apa kabar pak wali
KA : Alhamdulillah sehat dan masih kuat (sambil tersenyum)
RP : Sepertinya Anda sangat menikmati sekali makan di kaki lima
KA : Makan itu soal rasa dan selera. Kalau adukan bumbunya mantap, walaupun kelas kaki lima pasti banyak yang suka. Lagipula, saya ini orang biasa yang juga sama dengan anda. Bedanya, kebetulan saat ini saya menjabat sebagai walikota (sembari tertawa).
RP : Ha..ha..ha, kalau soal bumbu dan rasa, pasti Anda jagonyo
KA : Anda jangan keliru, filosofi memasak itu sangat tinggi sekali. Aktifitasnya harus dilakukan dengan hati dan tidak boleh ada emosi. Kita juga dituntut piawai meracik bumbunya agar orang bisa menikmati rasanya. Hakikatnya sama ketika kita menjadi pemimpin, dimana dituntut ketulusan dan keikhlasan. Kita harus mampu memberikan pelayanan sepenuh hati, dan tidak boleh ada emosi.
RP : Maksud Anda
KA : Memimpin banyak orang tentu tidak gampang. Untuk satu keluarga saja, kadang kita sudah kerepotan dibuatnya. Apalagi mengurus ratusan ribu jiwa dengan ragam pemikiran, kebutuhan dan keinginannya. Namun keseluruhannya itu bisa kita atasi, kalau niatnya bekerja dengan hati, ikhlas dan tidak mudah emosi.
RP : Bagaimana Anda menyikapi banyaknya kritikan, lebih-lebih yang mengarah pada hujatan
KA : Langkah terbaik menghadapinya cukup dengan keep silent saja. Kalau ditanggapi nanti malah tambah menjadi-jadi.
RP : Menurut Anda dengan diam bisa menyelesaikan persoalan
KA : Untuk saat ini (diam) itu lebih baik. Saya tidak mau energi terkuras untuk hujatan yang tidak jelas. Biarkan mereka mau bicara apa saja, yang penting saya terus bekerja dan berkarya.
RP : Anda menyebut kata mereka, artinya Anda tahu orang-orangnya
KA : Termasuk Anda..ha..ha..ha. Jangan menjebak saya, nanti memicu persoalan lagi.
RP : Wah, kena semprot juga nih..hahahaha. Anda tidak khawatir banyaknya sorotan bakal mengganggu pencitraan
KA : Saya orang yang sejak awal tidak tertarik dengan yang namanya pencitraan. Kesannya itu dibuat-dibuat dan penuh dengan kepalsuan. Sesuatu yang dibuat-buat atau palsu tidak akan bertahan lama. Biar saya tampil apa adanya, dan silahkan masyarakat yang menilainya. Sepanjang yang kita lakukan positif, Insyaallah jalannya pasti mudah.
RP : Sebenarnya ingin Anda bawa kemana Dumai ini
KA : Saya rasa semuanya sudah tergambar dalam visi misi yang ada. Pengantin Berseri menjadi simpul dari program yang sudah dijalankan dan yang akan dilaksanakan. Hanya saja, mewujudkannya tentu tidak bisa seketika. Mewujudkan perubahan tidak semudah membalikkan tapak tangan.
RP : Apa kendala yang dihadapi
KA : Begini, seperti saya katakan tadi, potensi daerah kita ini banyak sekali. Persoalannya, kita sangat terbatas secara anggaran. Berbicara ingin menjadikan Dumai sebagai Kota industry tentu terkait dengan dunia investasi. Sementara untuk menjaring masuknya investor, tentu butuh insfrastruktur yang memadai. Apakah jalan, air, listrik dan insfrastruktur pendukung lainnya. Keseluruhannya itu tidak bisa dipisahkan untuk suksesnya sebuah pembangunan. Makanya kita terus membangun komunikasi, baik dengan pemerintah propinsi maupun pusat.
RP : Dari upaya yang sudah dilakukan, sejauhmana hasilnya
KA : Mulai ada titik terang, kendati masih banyak yang kurang. Supaya lebih maksimal, dukungan dari segenap masyarakat sangat dibutuhkan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kita harus bergerak bersama-sama. Untuk kepentingan bersama, saya siap berhadapan dengan siapa saja. Tidak ada gunanya jadi walikota kalau masyarakat saya menderita.
RP : Saya dengar Anda pernah menyegel salah satu perusahaan dan berencana untuk memasang portal di jalan. Bagaimana ceritanya
KA : Ha..ha..ha, itu reaksi spontanitas saja. Saya paling tidak senang melihat pihak-pihak yang tidak mau mematuhi aturan di negeri ini. Dumai ini bukan kota tidak bertuan, ada aturan dan tatanan. Ketika ada yang enggan untuk mematuhi, wajar kalau kita bereaksi. Saya kerap kali sampaikan, investasi harus mampu memberikan kontribusi bagi negeri ini, bukan malah mendzalimi.
RP : Bagaimana pendapat Anda tentang penilaian banyak orang yang menyebutkan kinerja Satker yang ada sangat lemah sekali
KA : Jujur saya akui memang ada, tapi itu (Satker yang lemah) tidak semuanya. Kita akan lakukan pembinaan dan evaluasi secara berkelanjutan. Kalau memang tidak mungkin dipertahankan, posisinya akan kita tinjau ulang. Saat ini ada beberapa Satker yang menjadi catatan saya.
RP : Kalau boleh dapat bocoran, Satker mana saja
KA : Jangan sekarang, semuanya masih dalam pertimbangan. Kita tetap lebih mengutamakan pembinaan. Saya tidak ingin di cap sebagai walikota yang suka bongkar pasang. Ini juga tidak bagus untuk kelangsungan pembangunan. Tapi kalau penyegaran (mutasi,red) memang dianggap perlu, kita juga tidak akan ragu-ragu.
RP : Apa harapan Anda kepada Satker yang ada
KA : Yang pasti, mereka harus siap mendedikasikan diri untuk negeri ini. Pelayanan prima menjadi prioritas utama. Abdi Negara itu hakikatnya adalah pelayan bagi masyarakatnya. Paradigma lama, dimana pejabat yang sering minta dilayani tidak boleh lagi terjadi. Untuk itu luruskan nawaitu, tingkatkan profesionalitas dan ikhlaslah dalam menjalankan tugas.
RP : Bagaimana dengan politisi, khususnya anggota dewan
KA : Memancing lagi nih..ha..ha..ha. Semua teman saya dan sejauh ini hubungan kami baik-baik saja. Saya yakin, kawan-kawan yang ada di depan (kantor DPRD Dumai,red) pasti punya niat yang sama untuk membangun Dumai menuju arah yang lebih baik lagi. Saya sangat menghargai setiap kritikan maupun masukan dari kawan-kawan di dewan. Apalagi kalau setiap mengkritisi juga dibarengi dengan solusi.
RP : Menarik sekali ngobrol dengan Anda, dan terima kasih sudah mau meluangkan waktunya
KA: Wartawan itu teman-teman saya semua. Banyak informasi yang saya tahu justru dari media massa. Saya juga tidak alergi kritikan, namun tentunya harus ada keberimbangan. Keberadaan teman-teman sangat membantu sekali, lain kali kita ngobrol lebih banyak lagi. (sambil berjabat tangan).
Facebook Comments
Berita Riau >> "Dumai" lainnya.
- Walikota Dumai: Pengabdian Butuh Kesabaran
- Walikota Dumai: Pelindo Urusan Saya
- Jalan Lingkar TPI Solusi Dukung Investasi
- Pernyataan Joni Hamdani Sulut Emosi
- Walikota Dumai Raih Penghargaan Bidang Perkebunan
- H Jailani: Jangan Cepat Berpuas Diri
- Herman Abdullah-Agus Widayat Paling Merakyat
- Dumai Pintu Masuk Narkoba
- Walikota Dumai Sidak Pinggiran Pelabuhan
- Pemko Dumai Bakal Terima 260 Tong Sampah

Butuh Rental Mobil di Pekanbaru dan sekitarnya silahkan kontak GLORIA Rent Car. Kunjungi RentalMobilPekanbaru.com