Internasional (RiauPeople) - Hacker gempur website pemerintahan Israel, hal ini merupakan dampak dari serangan Israel ke Gaza yang membuat bersatunya para peretas yang peduli nasib Palestina. Serangan yang berjumlah 44 juta upaya untuk meretas situs resmi pemerintah Israel sejak dimulainya serangan udara ke jalur Gaza seminggu yang lalu.
Pemerintah Israel berupaya mempertahankan website mereka ke pertahanan yang lebih tinggi. Sekitar sepuluh juta serangan yang diarahkan ke situs Presiden Israel, tujuh juta ke situs kementrian luar negeri dan tiga juta serangan ke situs perdana mentri Israel. Seperti yang diberitakan riaupos.co, Kementrian Israel Yuval Steinitz mengatakan serangan hacker tersebut berhasil merontokkan salah satu situs, namun nama situs tersebut tidak disebutkan, yang berhasil membuat 10 menit downtime.
Hampir 700 situs Israel menjadi target sasaran serangan hacker sebagai tanggapan serangannudara terbaru di Gaza, seperti yang diposting sebuah kelompol cyberactivists yang disebut Anonymous . Salah satu sasaran yang paling utama dari kampanye “OpIsrael” adalah web Program Pembangunan Internasional Kementerian Luar Negeri, Mashav.
Anonymous mengatakan melalui account Twitter mereka mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyerukan hacker lain untuk membantu menonaktifkan dan melakukan deface atau merubah tampilan web milik pemerintah Israel atau militer. Kemudian situs-situs lain yang menjadi sasaran mereka adalah situs Partai Kadima dan Bank of Jerusalem. Sebagian besar situs yang dihack tampak offline, tetapi yang lain ditampilkan dengan pesan gambar pro-Palestina.
“Perang berlangsung di tiga front. Yang pertama adalah fisik, yang kedua adalah pada dunia jaringan sosial dan yang ketiga adalah cyber,” kata Carmela Avner, petugas informasi kepala Israel.