Tekad Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang memprioritaskan pelayanan kesehatan patut dipujikan. Apalagi, keinginan itu juga diiringi pembenahan di segala lini. Termasuk di jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis. Tidak hanya menyangkut peralatan medis, tapi juga sumber daya manusianya.
POTRET buram yang sempat memayungi RSUD Bengkalis, secara perlahan mulai terkikis. Hal ini terlihat dari meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk datang berobat. Pelayanan yang sebelumnya banyak mendapat keluhan, kini tidak lagi dirasakan. Kondisi ini tidak terlepas dari campur tangan dr Zulkarnain SpKK yang ditunjuk sebagai Direktur RSUD Bengkalis.
Sejak kepemimpinannya, pelayanan prima menjadi agenda utama. Tenaga medis yang selama ini memposisikan diri sebagai pegawai, kini diminta menjadi pelayan. Semangat melayani ini menjadi acuan dasar perubahan terbesar. “ Pasien itu butuh kenyamanan. Ini bisa terwujud kalau layanan yang diberikan maksimal. Maka hal pertama yang kita benahi adalah sikap mental pegawai dulu. Mereka harus memposisikan diri sebagai pelayan yang baik bagi para pasien,” ungkap dr Zulkarnain serius.
Menurut dr Zulkarnain, dengan sarana dan prasarana yang dimiliki RSUD Bengkalis, semuanya sangat layak untuk memberikan pelayanan medis. Persoalan selama ini, ada stigma negative yang terlanjur melekat akibat rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan. Hal itu sebenarnya tidak boleh terjadi, jika semua komponen yang terlibat betul-betul bekerja dengan sepenuh hati. “ Kenapa banyak orang berobat ke luar negeri, karena disana pasien betul-betul dihargai. Makanya, untuk bisa mendapatkan kepercayaan, pelayanan harus ditingkatkan. Ini jugalah yang tengah kita lakukan di RSUD Bengkalis, yakni meningkatkan kualitas pelayanan,” papar dr Zulkarnain.
Sebagai ujung tombak pelayanan di Rumah Sakit, mengharuskan semua perawat bekerja secara profesional, santun, teliti, dan bertanggung-jawab. Hal ini juga menjadi acuan RSUD Bengkalis dalam peningkatan layanan. Tuntutan terhadap rumah sakit untuk menjadi organisasi sosio-ekonomi merupakan cerminan perilaku masyarakat yang menyadari pentingnya nilai kesehatan dan menuntut pelayanan optimal bagi pemeliharaan kesehatan mereka.
Di era modern ini, masyarakat tidak hanya menuntut ketersediaan obat-obatan dan tenaga medis bagi kebutuhan kesehatan mereka, akan tetapi perhatian dan hubungan yang juga dipercaya akan membantu pemulihan kondisi mereka. Ketidakpuasan terhadap satu institusi rumah sakit, tidak hanya bersumber pada ketidakcakapan tenaga medis/paramedis, ketersediaan sarana prasarana, melainkan sampai dengan penilaian terhadap kerjasama tim, komunikasi, perhatian sebagai paket yang dianggap “tidak terpisahkan” bagi kesembuhan seseorang.
Berangkat dari semangat melayani sepenuh hati ini, dr Zulkarnain memiliki keyakinan besar bahwa RSUD Bengkalis bakal mendapat tempat di hati masyarakat. Apalagi Pemkab Bengkalis dibawah kepemimpinan H Herliyan Saleh dan Suayatno turut memberikan dukungan serta perhatian yang cukup besar. Hal itu sangat membantu RSUD dalam melakukan inovasi serta peningkatan kualitas di seluruh lini. “ Kita bersyukur, Pemkab Bengkalis memberikan dukungan dan perhatian penuh. Termasuk lembaga legislative,” ujar dr Zulkarnain.
Terakhir diungkapkannya, RSUD Bengkalis bertekad menjadi solusi terbaik penanganan medis. Untuk mewujudkan itu, tentunya juga tidak terlepas dari dukungan serta kepercayaan masyarakat. Setelah semuanya bisa berjalan dengan baik, maka sejumlah terobosan baru bakal dilakukan dalam konteks peningkatan layanan. “ Kita sudah menyusun sejumlah program, semuanya guna mewujudkan pelayanan prima,” ujar dr Zulkarnain.(defri)