Terpilihnya Bupati Rokan Hilir, H Annas Maamun sebagai Ketua DPD Golkar Riau ikut mempengaruhi peta politik jelang suksesi Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2013 nanti. Sejumlah nama yang digadang-gadangkan ikut meramaikan bursa bakal calon kabarnya mulai berhitung ulang. Kharisma dan langkah politisi karatan itu dianggap cukup mengkhawatirkan.
PENGAMAT Politik di Riau, Ahmad Joni Marzainur menyebutkan munculnya sosok Annas Maamun tidak boleh dipandang sebelah mata. Berdasarkan catatan serta kerja-kerja politik yang dilakukan selama ini, politisi gaek itu cukup teruji. Termasuk kepiawaiannya dalam merebut kursi Golkar Riau 1 melalui strategi yang jitu. “ Predikat The Real Politicy pantas disandangkan kepada Annas Maamun. Baginya tidak ada yang tidak mungkin, termasuk menjadi Gubernur Riau,” ujar Ahmad Joni Marzainur yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPD Partai Nasional Republik Riau ini.
Ahmad Joni Marzainur memaparkan, berbekal pengalaman serta dukungan “amunisi” yang cukup kuat, bagi pesaingnya Bupati Rokan Hilir dua periode itu bakal jadi lawan berat. Apalagi, jika Annas Maamun mampu mencari pendamping yang tepat. Setakad ini memang sudah ada beberapa nama yang diapungkan ke permukaan. Sebut saja politisi PPP H Azis Zainal, mantan Walikota Pekanbaru H Herman Abdullah hingga istri Gubri Hj Septina Primawati Rusli.” Semuanya berpotensi, tapi pak Annas pasti sudah punya kalkulasi sendiri. Hanya saja, bakal munculnya nama diluar itu sangat memungkinkan sekali. Bagi seorang Annas Maamun apa yang tidak mungkin,” ujar Ahmad Joni Marzainur sambil tertawa.
H Annas Maamun murni memulai karir politiknya bersama Partai Golongan Karya. Sepak terjang serta langkah politiknya cukup luar biasa. Ini sudah terlihat sejak dirinya tercatat sebagai legislator di Bengkalis. Pasca pemekaran Kabupaten Rokan Hilir dari Kabupaten Bengkalis pada tahun 1999 lalu, Annas Maamun melalui lobi-lobi politiknya berhasil menduduki kursi Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir.
Satu periode menjabat sebagai Ketua DPRD, suami Hj Latifah Hanum ini kemudian mengincar kursi bupati. Kepiawaiannya kembali terbukti, dan Annas Maamun terpilih sebagai bupati. Malah saat bertarung pada periode kedua, Annas tidak terkalahkan oleh 2 pasangan pesaingnya. Kini menjelang tahun ketiga masa jabatannya, sang bupati santer terdengar mulai mengincar kursi Gubri.” Jangan lihat usianya, tapi pandanglah semangat membangunnya. Kalau hari ini beliau punya keinginan menjadi Gubri, beliau memang pantas memimpin Riau itu,” ungkap alumni UIR, Boyke Amri, SH.
Hanya saja, untuk mewujudkan keinginan itu jelas bukan pekerjaan mudah. Apalagi Propinsi Riau bukan hanya Bengkalis dan Rokan Hilir, tempat Annas pernah bertugas. Masih ada 10 kabupaten/kota lainnya yang memiliki banyak nuansa. Belum lagi dampak pertelingkahan Partai Golkar yang diyakini ikut mempengaruhi dukungan kepada Annas nanti. “ Pastilah (terpilihnya Annas Maamun sebagai Ketua DPD Golkar Riau) bakal menciptakan kelompok yang kurang puas, dan ini akan mempengaruhi dukungan terhadap pak Annas,” ujar pengamat politik, Adrian Hadi melalui sambungan telepon dari Jakarta.
Menurut analisanya, untuk kepentingan Pilgubri 2013 nanti, pergerakan mesin Partai Golkar bisa-bisa tidak padu lagi. Paling tidak dari pelaksanaan Musdalub lalu, sudah tergambar adanya 3 DPD yang secara terbuka mengambil posisi berseberangan. Jika kondisi ini tidak segera dicairkan, jelas akan merugikan. “ Hanya saja, dalam politik perubahan itu perdetik. Kalau hari ini berseberangan, besok sah-sah saja bergandengan. Dalam politik kita hari ini, yang paling utama itu adalah kesamaan kepentingan,” ujarnya.(isa)