Dari ratusan seni tari asal Kabupaten Inhu saat ini namanya sudah menasional, tarian tersebut dikerasikan dengan adat istiadat asal Inhu dan sering tampil pada saat acara pemerintahan dan upacara keagamaan serta acara pesta rakyat, 8 tari tersebut terdiri dari Silat, Debus, Tari Gedubang, Tari lukah, Tari ranggung, tari rentak bulean dan tari balai terbang.
Sekretaris Disporabutsata Inhu Drs Arjuna AK MM kepada Pesisirnews, Rabu (5/9) di Pematangreba mengatakan, masih banyak tarian asal Inhu yang belum terangkat namun Disporabutsata terus melakukan pendataan tarian-tarian asal Inhu yang bisa ditampilkan saat acara pemerinatahan dan acara pesta rakyat.
“Tarian asal Inhu banyak yang sudah menasional bahkan sering tampil di acara kenegaraan negara sahabat,”jelas Arjuna.
Saat ini Disporabutsata Inhu kata Arjuna, masih terus menulis cerita-cerita dan tarian-tarian asal Inhu yang belum terangkat, seperti tarian Rentak Bulean merupakan tarian yang berhubungan dengan upacara pengobatan suku Talang Mamak yang masih menggunakan megis dalam pelaksanaannya.
“Tarian ini menampilkan dukun tertuan di suku talang mamak, tarian ini biasa untuk mengobati serta mengusir roh halus,”ujar Arjuna.
Sedangkan Silat, merupakan seni bela diri kas melayu yang dilengkapi unsur-unsur kesenian dan tata susila peradaban melayu, silat mengandung gerakan lemah gumulai namun terkandung kekuatan. “Untuk silat di Inhu berasal dari Pangean yang saat ini pangen sudah masuk wilayah Kunasing,”kata Arjuna.
Tarian Debus, tarian ini sangat sakral, dimana saat menari, penari menggunakan senjata tajam sambil bergoyang-goyang sesekali menusukan senjata tajam ke dirinya, setelah ditusukan tidak ada bekas luka pada diri penari penari juga tidak merasa sakit.
Sedangkan Tarian Gedabung Sejarahkan, timbul saat acara ritual pengobatan, dimana badan bertumpu secara bergantian dengan tumit dan ujung jari, tarian ini bergerak mengelilingi sesajian sambil menggerakan tangan lurus dan menyiku.
Tarian Lukah, ini lain lagi, ceritanya tarian ini masih juga berhubungan dengan upacara megic, dalam tarian ini dipergunakan mantra yang membuat lukah (penangkap ikan, red) bisa menari dengan sendirinya, saat lukah menari ditampilkan peralatan yang digunakan adalah mayang dan wewangian. “Tarian lukah atau lukah gila sudah sering ditampilkan saat acara pemerintahan,”jelas Arjuna.
Sedangkan Tarian Ranggung dan Tarian Balai Terbang berasal dari suku talang mamak, Tarian Ranggung ditampilkan oleh penari wanita yang menggunakan kain panjang untuk menari layaknya burung ranggung yang terbang mencari makan. Sedangkan Cerita tari Balai terbang masih menggunakan cara megis, seorang penari menggunakan sebuah benda yang dirangkai menjadi sebuah burung diletakan dikepala. “Tarian ini serat dengan ritual adat suku talang mamak,”tutur Arjuna. (pesisirnews.com)