Facebook akan mengizinkan penggunanya yang asal Inggris untuk menggunakan uang asli saat bermain game judi yang memanfaatkan platform jejaring sosial tersebut.
Izin ini keluar setelah Facebook membuka pintu kerjasama dengan pengembang game Gamesys untuk meluncurkan versi online dari permainan judi Bingo. Nantinya, pengguna yang berusia di atas 18 tahun dapat bermain dengan uang sesungguhnya.
“Permainan judi online dengan uang nyata termasuk yang populer dan sesuai dengan aturan di Inggris maka kami berpatner dengan pengembang game untuk menghadirkannya di Facebook, yang khusus diperuntukkan bagi anggota dewasa. Sehingga aman dan dapat dikontrol dengan baik,” urai Facebook dalam pernyataanya.
Sementara itu, ditambahkan oleh juru bicara Facebook Linda Griffin, kendati akan membuka game judi online dengan uang nyata di Inggris, Facebook memastikan tidak akan membuka platform sejenis di negara lain dan studio pengembang game lain.
Sayangnya, Grifin enggan mengungkapkan informasi mengenai berapa porsi pembagian hasil yang didapatkan oleh Facebook dari game judi online ini.
Di Facebook sendiri ada game judi seperti Poker Face, namun tidak menggunakan uang nyata. Keuntungan Facebook dari game freemium seperti Farmville, disebut-sebut mencapai 30%.
11 Pemain Judi Poker di Facebook Dituntut 7 Bulan Penjara
Menanggapi facebook jadi situs judi online seperti yang diberitakan detik.com, di Indonesia pun sudah ada 11 orang yang berurusan dengan hukum terkait perjudian di jejaring sosial facebook.
Sebanyak 11 pemain judi Zynga Poker Facebook di Medan dituntut hukuman penjara masing-masing tujuh bulan penjara. Tuntutan itu dibacakan jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (8/8/2012).
Dalam sidang yang dipimpin Hakim Agus Rumekso itu, Jaksa Sani Sianturi dan Juliana Tarihoran menyatakan, para terdakwa bersalah karena terlibat dalam perjudian.
“Sebab itu menuntut para terdakwa dengan hukuman tujuh bulan kurungan dikurangi masa tahanan,” kata Jaksa Sani Sianturi ketika membacakan tuntutan.
Para terdakwa yang disidangkan dalam kasus ini masing-masing Kesuma Wsijaya Sidauruk, M Nasir alias Aldo, Eman alias Liang Sun, Hendry alias A Hen, Haris Pratama Putra, A Seng alias A Sen alias M Ikhsan, dan M Zulfikar sebagai pemain poker.
Kemudian Edi alias A Wi selaku operator, dan tiga lainnya petugas yang mentransfer chip, yakni Bun Seng alias A Seng, Herwin alias A Cong dan Deni Anggriawan.
Mereka ditangkap Polda Sumut pada 9 April 2012 lalu saat bermain poker melalui Facebook di warung internet di kompleks Asia Mega Mas, Medan. Mereka dipersalahkan karena menggunakan taruhan chip virtual yang diperjualkan belikan di warnet itu.
Warnet tersebut menjual chip seharga Rp 2.000 per 1.000.000 atau satu juta chip, dan akan membeli seharga Rp 1.700 per satu juta chip. Jika terjadi transaksi, maka chip virtual akan ditransfer dari atau ke akun Facebook pemain yang bersangkutan.
Transaksi jual beli chip virtual inilah yang dibidik jaksa sebagai perjudian dan dinyatakan melanggar pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Hakim menunda sidang Senin pekan depan dengan agenda putusan. Sementara menunggu sidang putusan tersebut para terdakwa tetap dalam tahanan.
Sumber Detik.com