DUMAI (riaupeople) - Dinas Kesehatan Kota Dumai mengumumkan sebanyak 474 orang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) akibat asap yang menyelimuti wilayah ini hingga 20 Juni 2012.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Marjoko Santoso menyebutkan jumlah penderita ISPA berupa batuk pilek mengalami peningkatan sebanyak 10 persen dalam sepekan terakhir. Kunjungan biasa orang yang mengeluhkan penyakit ke sejumlah Puskesmas berkisar antara 40 pasien per hari. ” Sejak kabut asap mulai tebal, masyarakat yang mendatangi pusat pelayanan kesehatan mengalami pengingkatan mencapai 60 orang per hari,” kata Marjoko, Rabu (20/6).
Sedangkan untuk penderita penyakit lainnya seperti asma, iritasi mata dan iritasi kulit hanya sedikit mengalami peningkatan kunjungan masyarakat ke-9 Puskesmas yang ada di Kota Dumai. Angka tertinggi terjadi saat kabut asap yang melanda Dumai sangat pekat, Jumat (15/6) lalu.
Sebelumnya, kabut asap juga sudah terjadi meskipun hanya tipis. Tapi kondisi tersebut tetap memberikan dampak terhadap kesehatan sehingga terjadi peningkatan jumlah penderita. ” Peningkatan drastis tersebut terjadi saat itu. Data kunjungan penderita ISPA di seluruh Puskemas yang ada di Dumai jumlahnya mencapai 474,” katanya.
Padahal angka sepekan sebelumnya atau sekitar minggu kedua di bulan Juni jumlah kunjungan penderita ISPA hanya tercatat 368. Sementara untuk minggu pertama di bulan yang sama jumlahnya tak banyak berbeda dengan minggu kedua, yakni sekitar 393.
Penderita akibat dampak ISPA tersebut terbanyak berasal dari Kelurahan Bumi Ayu. Dalam satu minggu jumlah penderita yang mendatangi Puskesmas di kawasan tersebut mencapai 122 pada pekan ketiga Juni. Sedangkan kunjungan penderita paling sedikit di Puskesmas Purnama dalam pekan yang sama hanya enam.
Marjoko melanjutkan, lonjakan yang paling besar untuk penyakit akibat kabut asap tersebut memang ISPA. Sedangkan untuk penyakit lainya seperti asma, iritasi mata dan iritasi kulit terjadi peningkatan namun tidak terlalu banyak.
Ia mengimbau dalam kondisi cuaca berkabut asap, penyakit tersebut sangat rentan menyerang ibu hamil, bayi dan anak-anak serta orang yang sebelumnya sudah menderita penyakit saluran pernapasan seperti jantung, TBC dan paru-paru. Sebisa mungkin kelompok rentan ini menghindari keluar ruangan saat kabut asap muncul.(hin)