Abdul Hadi, Publik Relation PT SRL
DUMAI (RIAU) – Sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap daerah dan masyarakat tempatan, PT Sumatera Riang Lestari (SRL) yang bergerak di bidang Hutan Tanam Industri mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) di seputaran daerah operasionalnya sebesar Rp10 miliar pada tahun 2012 ini.
Daerah yang bakal mendapatkan dana CSR itu mulai dari Padang Lawas Sumatera Utara hingga beberapa kabupaten di Riau seperti Meranti, Rokan Hulu, Rupat Bengkalis dan Indragiri Hilir. Sasaran penyaluran meliputi peningkatan infrastruktur fasilitas umum, pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan.
Public Relation PT SRL, Abdul Hadi didampingi Harianto memaparkan sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan sejak mulai beroperasinya perusahaan pada 2007 lalu. Diantaranya pembangunan fasilitas sarana pendidikan dan jembatan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, kegiatan peduli kesehatan serta tidak ketinggalan peningkatan perekonomian masyarakat. “ Untuk tahun 2012 ini perusahaan menganggarkan dana CSR sebesar 10 miliar rupiah. Ada 4 aspek utama penyaluran dana CSR kita, yakni menyangkut peningkatan infrastruktur public, pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat tempatan,” ujar Abdul Hadi saat bersilaturrahmi dengan sejumlah awak media di Dumai, Selasa (8/5/12) kemarin.
Lebih lanjut dikatakan Abdul Hadi, perusahaan menyadari kemitraan dengan masyarakat sangat dibutuhkan. Karena itu, sejak lama sudah menjadi komitmen perusahaan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan masyarakat. “ Kita tidak memungkiri, mungkin ada semacam gesekan yang pernah terjadi. Hanya saja, kita terus berusaha membangun komunikasi agar persoalan-persoalan itu mendapatkan solusi. Alhamdulillah saat ini kemitraan yang ada tetap terjaga,” papar Abdul Hadi.
Pada kesempatan itu, Abdul Hadi juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap media maupun wartawan yang ada di Riau. Pihaknya mengakui peranan media sangat besar, terutama dalam memberikan informasi hingga persoalan yang muncul bisa cepat teratasi. “ Kawan-kawan wartawan sangat membantu kita sekali. Ada beberapa persoalan yang kita ketahui bukan dari internal, tapi justru malah dari informasi wartawan. Kedepan kita akan agendakan agar kegiatan silaturrahmi ini bisa lebih intensif lagi,” ungkap Abdul Hadi.
Menurut Abdul Hadi, pihak perusahaan tidak memiliki niat untuk mengekang kegiatan jurnalistik. Apalagi sampai mengintervensi pemberitaan yang ditulis oleh kalangan wartawan. Hanya saja, diharapkan setiap pemberitaan memiliki perimbangan. “ Kita membuka pintu komunikasi seluas-luasnya bagi teman-teman wartawan. Telepon seluler saya bisa dihubungi kapanpun, kecuali diluar jangkauan,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara wartawati Tribun Pekanbaru liputan Dumai, Naning pada kesempatan itu menyarankan perusahaan, khususnya bagian Publik Relation agar aktif berbagi informasi melalui release pemberitaan. Hal itu tidak hanya membantu wartawan, tapi juga bisa membangun pencitraan perusahaan.(*)