Presiden SBY menyapa para gubernur, salah satunya Gubri HM Rusli Zainal saat Musrenbangnas di Jakarta
JAKARTA (riaupeople) – Gubernur Riau (Gubri), HM Rusli Zainal berharap provinsi, kabupaten/kota dan nasional harus bersinergi guna mendukung dan meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. Baik infrastruktur, investasi, ekspor maupun sektor lainnya. “ Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi, kabupaten/kota harus terintegritas dan bersinergi agar pembangunan dapat berjalan secara efektif. Dengan demikian diharapkan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujar Gubri usai mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2012, Kamis (26/4) di Menara Bidakara, Jakarta.
Menurut Gubri, peningkatan infrastruktur, investasi serta ekspor akan menjadi multiplayer effect. Disamping penerimaan negara meningkat, juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang tentu saja diharapkan menekan angka penganguran dan kemiskinan. ” Kita harapkan pemerintah terus dapat menambah anggaran-anggaran pembangunan terutama sekali membuka isolasi di pedesaan maupun di perkotaan dengan membangun berbagai infrastrutur, hal ini akan berdampak bagi peningkatan ekonomi rakyat,” jelas Gubri.
Menyangkut semangat otonomi daerah, Gubri berharap supaya pemerintah pusat lebih meningkatkan alokasi anggaran bagi daerah yang kini baru berkisar sekitar 30 persen dari 1.500 triliun dana yang ada. “ Sisanya masih berada di Kementerian dan Lembaga di pusat. Padahal seperti sama-sama kita ketahui, bahwa kemiskinan di Indonesia itu berada di daerah,” tegasnya.
Pada kesempatan berbeda, Presiden SBY saat menyampaikan sambutan pembukaan Musrenbang Nas 2012 mengajak semua pihak untuk bekerja keras membangun bangsa di tengah tantangan yang dihadapai saat ini. Terutama sekali bagi seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah yang diharapkan senantiasa membangun sinergitas guna menyukseskan pembangunan. “ Tantangan yang kita hadapi tidak ringan. Saatnya bekerja keras, karena pengalaman menunjukan setelah memimpin ternyata masalah yang dihadapi jauh lebih kompleks dan tidak semudah yang dibayangkan dulu. Ambil tugas itu dan laksanakan semuanya dengan sebaik-baiknya, ” pesan Presiden di hadapan peserta Musrembangnas.
Presiden juga mengingatkan tiga agenda utama sesuai yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010-2014. Yakni, peningkatan ekonomi untuk mensejahterakan rakyat, meningkatkan politik dan demokrasi agar makin berkualitas, matang dan bermartabat, serta penegakan hukum dan keadilan yang merata. ” Tahun lalu ekonomi Indonesia tumbuh 6,5 persen, naik dari 2010 sebesar 6,2 persen,” tegas Presiden dengan pertumbuhan pendapatan perkapita sebesar USD3.450 dari sebelumnya USD3.000.
Sementara dibidang kemiskinan angka pengangguran turun menjadi 6,56 persen dari tahun sebelumnya 7,14 persen. Namun demikian, presiden mengingatkan bahwa di tengah pencapaian saat ini masih banyak masalah ekonomi yang harus diselesaikan. Baik terkait pembangunan di bidang ekonomi, kesejahteraan masyarakat, politik, hukum, dan pertahanan keamanan. ” Di bidang ekonomi, kita harus menjaga pertumbuhan, keamanan APBN dan Fiskal. Dengan begitu kita bisa menciptakan lapangan kerja, membangun infrastruktur, dan menjaga ketahanan pangan. Di bidang kesejahteraan rakyat, perlu untuk meningatkan infrastruktur pendidikan, pelayanan kesehatan dan penurunan angka kemiskinan,” kata Presiden.
Sedangkan dibidang Polhukam, presiden mengingatkan pentingnya pemberantasan korupsi, mereformasi kinerja birokrasi, mengendalikan kekerasan horozontal dan akses Pemilukada. Hal itu penting dilakukan agar stabilitas politik tetap terjaga sehingga peningkatan kesejahteraan rakyat bisa tercapai.
Menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, sebagaimana disampaikan presiden terdapat 6 tahapan yang harus dilakukan. Diantaranya peningkatan investasi di berbagai sektor, peningkatan ekspor, peningkatan belanja pemerintah. Kemudian rakyat dan rumah tangga harus bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, meningkatkan pembangunan infrastruktur dan diperlukannya kebijaan khusus baik fiskal dan moneter untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. ” Intinya, kita memiliki strategi pembangunan ekonomi, yaitu pro-growth, pro-job, pro-poor dan pro-environment. Mari kita pastikan bahwa pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah daerah itu membuat ekonomi tumbuh, mampu meningkatan lapangan kerja, bisa mengurangi kemiskinan dan ketika semua itu terjadi jangan dilakukan dengan cara merusak lingkungan,” himbau Presiden.(*)