PELALAWAN (riaupeople) – Kedatangan tiga menteri di Kabupaten Pelalawan dalam rangka membahas implementasi program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dipercepat dari jadwal sebelumnya. Awalnya, kedatangan tiga menteri kabinet Indonesia bersatu jilid II ini dijadwalkan, Rabu (11/4) mendatang. ” Awalnya, memang direncanakan tiga menteri tersebut, akan datang hari Rabu tanggal 11 April tapi dipercepat menjadi hari Selasa tanggal 10 April,” terang Kabag Humas Setda Pelalawan, Tengku Nahar, pada wartawan di Pangkalan Kerinci.
Tengku Nahar menerangkan tiga menteri yang akan datang itu diantaranya Mentri Perekonomian Ir. H. Hatta Rajasa, Menteri Riset dan Tehnologi Prof. Dr. Ir. H Gusti M. Hatta dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Maria Elka Pangestu. ” Selain para Gubernur dan Bupati serta Walikota se Sumatra, juga pertemuan ini akan dihadiri oleh Kepala BPPT Pusat yakni Dr. Ir. Marzan Azis Iskandar,” katanya.
Untuk Kepala BPPT Pusat, sambungnya, direncanakan akan tiba di Kabupaten Pelalawan pada hari Senin besok (9/4). Kedatangan Kepala BPPT yang tiba sehari sebelum acara workshop MP3EI itu berlangsung karena dijadwalkan akan meninjau langsung ke Kecamatan Langgam terkait pendirian Kota Kawasan Teknopolitan di kecamatan tersebut. ” Untuk Kepala BPPT Pusat, rencananya akan tiba hari Senin besok (9/4), karena beliau dijadwalkan akan meninjau lokasi untuk Kawasan Kota Teknopolitan di Kecamatan Langgam itu,” ujarnya.
Sedangkan untuk tiga menteri lainnya, lanjutnya, dan juga sebagian gubernur dan bupati serta walikota akan tiba pada hari Selasa (10/4). Dan pada hari itu juga, workshop dengan tema Penguatan Sistim Inovasi untuk Mendukung Industri Hilir Kelapa Sawit Dalam Rangka Implementasi MP3EI Koridor Ekonomi Sumatra akan dibuka. ” Jadi hari Selasa itu (10/4), kegiatan workshop mulai dibuka dengan acara seremonial-seremonial di Gedung Daerah yang kemudian malamnya dilanjutkan dengan acara jamuan makan malam bersama,” ungkapnya.
Kemudian pada hari Rabu (11/4), masih kata Tengku Nahar, acara difokuskan dengan talkshow para Gubernur se Sumatra dan Kepala LPNK Ristek dengan tema Membangun Pilar 3 yakni SDM dan Iptek di Koridor Sumatera yang akan berlangsung dari pagi sampai sore hari. ” Lalu pada hari Kamisnya (12/4), baru para peserta akan dibagi menjadi empat komisi. Komisi pertama akan membahas program MP3EI Koridor Ekonomi Sumatra, komisi dua akan membahas Teknopolitan Kelapa Sawit, Komisi tiga akan membahas soal Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit dan komisi empat akan membicarakan soal Technopreunership Pemuda yang dijadwalkan berlangsung sampai penutupan,” bebernya.
Dalam kegiatan itu nanti, sambungnya, paling tidak ada dua (2) agenda acara yang digelar yakni ramah tamah dan workshop. Rencananya, untuk acara ramah tamah akan dilaksanakan di hotel kawasan PT RAPP sementara untuk acara workshop bertempat di Gedung Daerah Datuk Laksamana Mangkudiraja Pangkalan Kerinci. ” Agenda acara nanti ada dua yang utama yakni ramah tamah yang akan dilangsungkan di hotel di kawasan PT RAPP, dan untuk workshop akan dilaksanakan di Gedung Daerah Laksamana Mangkudiraja,” katanya.
Dikatakannya, tujuan diadakannnya kegiatan ini sendiri adalah untuk membangun komunikasi, koordinasi dan sinergi antar daerah, daerah dengan pusat dan pusat dengan pusat. Hal ini dalam upaya mengakselerasi terabngunnya kisah sukses di daerah-daerah dengan menggunakan platform sistim inovasi untuk mendukung teknopolitan industri hilir kelapa sawit. ” Selain itu juga menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di kalangan pemuda dan mahasiswa khususnya di koridor Sumatera,” katanya.
Ditambahkannya, sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menjaring saran dan masukan dari stakeholders penting dalam Penguatan Sistim Inovasi guna mendukung teknopolitan industri hilir kelapa sawit dalam rangka implementasi program MP3I koridor Sumatera dan pengenalan wirausaha untuk pemuda dan mahasiswa dalam bentuk technopreunership pemuda. ” Paling tidak ada sejumlah keuntungan buat Pelalawan menjadi tuan rumah antara lain kita bisa belajar dari daerah-daerah lain yang sudah jauh berkembang. Selain itu, daerah yang merupakan daerah industri banyak limbah dan kita bisa belajar dengan daerah-daerah lain dalam pengelolaan limbah tersebut,” tutupnya.(ardi)