ROHIL (riaupeople) – ROKAN Hilir terus bersolek. Negeri yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bengkalis itu terus menggeliat. Pembangunan bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Tidak hanya infrastruktur, namun juga membangun Sumber Daya Manusia masyarakatnya. Pembangunan pro rakyat ini merupakan bagian dari komitmen Bupati H Annas Maamun dan Wakil Bupati H Suyatno selama kepemimpinan mereka. Rokan Hilir, Negeri Seribu Kubah terus berbenah.
Bupati Rokan Hilir, H Annas Maamun saat disambangi ke kediamannya mengaku memiliki tanggungjawab yang besar untuk memajukan daerahnya. Apalagi, Rokan Hilir merupakan kampung halamannya sendiri. Amanah yang disandangnya sebagai bupati akan dibayar dengan pengabdian setulus hati. “ Rokan Hilir ini kampung halaman saya. Apapun akan saya lakukan agar Rokan Hilir dipandang dan diperhitungkan. Kadang kebijakan pusat terpaksa harus saya tantang,” ujar H Annas Maamun yang pernah menolak penerimaan CPNS karena pusat ngotot mesti lulusan sarjana.
Melihat Rokan Hilir hari ini sangat jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya. Pemerintah secara aktif membangun infrastruktur jalan untuk memutus keterisoliran. Jalan desa hingga ceruk kampung tidak luput dari perhatian. Malah, jalan dua jalur dibangun di setiap kecamatan.
Tidak hanya itu, kawasan perkantoran di Batu Anam berdiri dengan megah. Infrastruktur lainnya, baik untuk pendidikan maupun kesehatan juga digesa. Kini di setiap kecamatan dibangun fasilitas rawat inap. Hal itu guna memberikan layanan kesehatan maksimal bagi masyarakat. Pemkab Rohil sangat menyadari pentingnya kesehatan dalam proses pembangunan.
Sedangkan untuk peningkatan kualitas pendidikan, Pemkab Rohil terus membenahi infrastruktur maupun sarana prasarana pendukung. Gedung sekolah, kualitas tenaga pendidik, kebutuhan siswa menjadi perhatian utama. H Annas Maamun juga mendata anak-anak Rohil yang berada di luar daerah. Mulai tingkat tamatan SMA hingga lulusan sarjana. “ Mereka itu aset bagi daerah, ditangan mereka nasib Rokan Hilir kedepannya. Untuk lebih meningkatkan kualitas SDM masyarakat kita, saya juga memperjuangkan bagaimana agar IPDN ada disini. Alhamdulillah perjuangan bersama ini bisa kita wujudkan,” ujar H Annas Maamun dengan muka berbinar.
Faktor lain yang juga tidak luput dari perhatian Pemkab Rohil yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui dukungan pembinaan maupun anggaran yang bersumber dari APBD Rokan Hilir. Peternakan, perikanan dan perkebunan menjadi skala prioritas selain sejumlah aspek penunjang peningkatan perekonomian lainnya. Melalui program itu, pemerintah bertekad untuk menggesa penurunan angka kemiskinan. “ Kalau ekonomi bagus, kemiskinan bisa kita kurangi. Sekarang secara bertahap kita sudah menuju ke arah itu,” sebut H Annas Maamun.
Beragam pujian terhadap pesatnya pembangunan Rokan Hilir sudah kerap dilontarkan banyak tokoh maupun pihak yang ada di Riau. Hal serupa juga dilontarkan Ketua PWI Cabang Riau, H Dheni Kurnia yang menyebutkan selama kepemimpinan H Annas Maamun dan Suyatno mampu menyulap daerah rawa-rawa menjadi kota baru. “ Keberhasilan ini juga dirasakan oleh masyarakat, buktinya tadi saat jalan santai kita melihat bagaimana dekatnya pak Annas dengan rakyatnya,” ujar H Dheni Kurnia.
Sedangkan Ketua Pusat, H Margiono saat malam resepsi peringatan HPN Riau di Bagan Siapi-api juga tidak tanggung-tanggung memberikan pujian. Margiono malah sampai mengibaratkan sosok H Annas Maamun sebagai naga atau dewa. “ Bagi orang tionghoa, kalau dilaut itu ada naga dan digunung tinggi itu ada dewa. Di Rokan Hilir ini juga punya naga dan dewa yakni pemimpin negerinya bapak H Annas Maamun,” ujar H Margiono.
Margiono mengatakan, dirinya menaruh hormat atas keberanian Bupati H Annas Maamun dalam membela kepentingan daerah dan masyarakatnya. Tidak banyak kepala daerah yang memiliki sikap seperti itu. Kepedulian yang sangat tinggi untuk kepentingan masyarakat itu pantas untuk diberi apresiasi “ Bapak Annas salah satu dari sekian pemimpin yang bisa dijadikan sebagai teladan. Beliau tidak ragu mengambil keputusan yang dianggap benar dan itu menyangkut kepentingan masyarakatnya,” ujar H Margiono.
Jauh hari sebelumnya, pujian terhadap pesatnya pembangunan Rokan Hilir juga datang dari H Dahlan Iskan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
Saat berkunjung ke Rokan Hilir sewaktu menjabat sebagai Dirut PLN, Dahlan Iskan melalui blognya secara terbuka mengaku benar-benar dibuat terkejut oleh perkembangan kota tua ini. Bagan Siapi-api ditulisnya ternyata lagi membangun diri secara besar-besaran. Bupati Dumai H Annas Maamun, yang meski sudah berumur 74 tahun terpilih kembali, kini sedang membenahi kota lama sekaligus membangun kota baru. Hampir semua gedung dinas, kejaksaan, dan pengadilan sudah jadi.
Demikian juga, tiga gedung museumnya sudah berwujud: museum Tionghoa, museum Melayu, dan museum ikan. “ Sangat mengesankan. Baru kali inilah saya melihat ada kota baru yang dibuat di Indonesia dengan karakter yang kuat. Saya sudah sering melihat kota baru seperti ini di Tiongkok atau Malaysia, tapi baru di Bagan Siapi-api ini saya menemukannya dilakukan di Indonesia. Di Jawa, tentu sudah banyak kota baru yang berkarakter. Tapi semuanya dibangun swasta. Seperti Citraland di Surabaya, BSD di Jakarta, Karawaci di Tangerang dan seterusnya. Tapi yang di Bagan Siapi-api ini yang membangun adalah pemerintah. Pemerintah daerah. Kabupaten kecil pula,” tulis Dahlan Iskan.
Menurut Dahlan Iskan, Kabupaten Rokan Hilir punya ambisi besar untuk tidak kalah dengan kota-kota kecil di depan sana. Maksudnya kota-kota kecil di Malaysia yang jaraknya hanya 1,5 jam naik speedboat dari Bagan Siapi-api. Kota pantai Port Dickson di Malaysia, misalnya, adalah tetangga terdekat Bagan Siapi-api. “ Di samping membangun kota baru bupati Maanan juga sedang membangun dua jembatan besar. Panjang totalnya hampir 1,5 km! Rasanya seperti mustahil sebuah kabupaten yang namanya jarang disebut di level nasional bisa mempunyai ide dan mampu membangun jembatan sebesar ini. Arsitekturnya sangat modern pula. Malam itu juga saya minta diantar untuk melihat proyek jembatan itu,” ujar Dahlan melalui tulisannya.
Begitu jembatan selesai, bupati tua tapi sangat gesit ini sebagaimana ditulis Dahlan akan langsung membangun lapangan terbang. Lokasinya di kecamatan Kubu, kira-kira 3 km dari ujung jembatan. Tanahnya sudah disiapkan dan ijin-ijin ke pusat sudah diurus. Tanpa bandara, tidak akan ada orang yang mau datang ke Ba Yen, sebutan Bagan Siapi-api dalam bahasa Mandarin. Mana ada orang yang mau jalan darat selama 7 jam dari Pekanbaru ke kota ini. “ Melihat semangat bupati (Annas Maamun,red) yang begitu menggebu-gebu dalam membangun negeri saya pun malu. Listrik harus segera baik di sini,” sebut Dahlan yang masa itu menjabat sebagai Dirut PLN.(fai)
Facebook Comments
Berita Riau >> "Hot News" lainnya.
- Rusli Patut Dipuji
- 3 Kapal Terbakar di Dumai, 11 Buruh Tewas
- DKI Jakarta Yakin Rebut Tiga Emas Balap Motor PON
- Kompetisi Desain Cover Scrapbook yang Mendukung Gerakan GO GREEN dan RECYCLE
- Walikota Pekanbaru Akui Spanduk PON Masih Minim
- Kapolresta Pekanbaru Peringatkan Geng Motor
- Polres Dumai Siap Amankan PON XVIII Riau
- 8 Tari Inhu Sudah Menasional
- Komisi C Tinjau Infrastruktur Penunjang PON
- PLN Dumai Sedia Dua Genset Untuk PON XVIII

Butuh Rental Mobil di Pekanbaru dan sekitarnya silahkan kontak GLORIA Rent Car. Kunjungi RentalMobilPekanbaru.com