29.12.2011 | Reporter : Amir Muthalib | Posted in
Bengkalis,
Bisnis,
Hot News
Warga menunjuk titik kerusakan jalan yang baru di aspal oleh rekanan di Duri.(Amir Muthalib)
DURI (riaupeople) – Peningkatan kualitas jalan yang tidak dikerjakan sesuai harapan hanya akan memunculkan kekecewaan. Itu jugalah yang dirasakan oleh masyarakat yang menetap di seputaran Jalan Gaya Baru gang Lintas RT 2 RW 5 Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, Riau.
Proyek berpagu anggaran Rp1,658 miliar lebih dengan volume 800 m x 4 m yang didanai APBD Bengkalis itu tidak dikerjakan sebagaimana mestinya. Saat ini kondisi proyek yang semula diperuntukkan bagi Jalan Sempurna gang Patas dan belakangan dipindahkan ke Jalan gaya Baru itu sudah mulai mengalami kerusakan di sejumlah titik.
Warga Jalan Gaya Baru, Refky (20) mengungkapkan kekecewaannya terhadap proyek hotmix yang dikerjakan oleh CV Bukit Marwah itu. “ Pekerjaannya sangat mengecewakan, lihatlah sendiri di gang Lintas ini. Baru satu hari selesai dikerjakan, hotmixnya sudah retak-retak. Pihak kontraktor seenaknya saja mengerjakan, sementara pengawas tidak turun ke lapangan,” ungkapnya dengan wajah kesal kemarin.
Sedangkan warga lainnya yang sengaja menghungi wartawan, Susanti (31) sambil mencak-mencak menunjukkan titik pekerjaan yang sudah mengalami kerusakan. Diantaranya di depan Mushalla Miftahul Huda Jalan Gaya Baru gang Lintas Kelurahan Duri Timur. “ Kontraktor jangan hanya memikirkan keuntungan saja, perhatikan juga kepentingan orang banyak. Kalau proyek asal jadi begini, yang rugi itu kami,” ujarnya.
Pimpinan CV Bukit Marwah selaku pelaksana proyek, Iskandar saat dihubungi mengaku belum mengetahui penyebab retak-retaknya jalan yang baru di aspal itu. “ Saya tidak tahu juga. Perwakilan yang di Duri sudah saya hubungi, tapi hpnya mati pula. Besok sajalah kita bahas masalah itu,” ujarnya enteng.
Sementara Kepala UPTD Bina Marga dan Perairan Kecamatan Mandau, Edi Warman saat dihubungi melalui telpon selulernya menyebutkan pihaknya akan meminta rekanan pelaksana proyek untuk melakukan perbaikan. “ Kita akan minta mereka (kontraktor) untuk memperbaiki kembali. Itu masih tanggungjawab mereka,” ujar Edi Warman.(*)