BENGKALIS (riaupeople) – Masayarakat Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau kecewa dengan kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dinilai tidak kunjung membaik. Pasalnya, dalam satu hari listrik bisa mati empat sampai lima kali. Akibatnya, selain mengganggu aktivitas masyarakat, tagihan rekening bulanan juga jadi membengkak.
Warga Kecamatan Bengkalis, Fadil kepada wartawan mengaku kesal dengan pemadaman listrik yang dilakukan PLN berulang kali itu. Sementara pada sisi lain, saat warga telat melakukan pembayaran langsung diberikan sanksi tegas. “ Ini sangat tidak fair sekali. Kalau warga telat membayar mereka ancam lakukan pemutusan,” terang Fadil.
Dikatakannya, dengan kerapnya dilakukan pemadaman itu semestinya PLN juga memberikan keringanan soal tagihan rekening. Arus yang hidup mati itu secara tidak langsung berpengaruh terhadap rekening listrik. “ Listrik yang hidup mati itu mempengaruhi tagihan. PLN harus memperhatikan hal ini. Jangan mentang-mentang sangat dibutuhkan masyarakat, lantas seenaknya saja membuat kebijakan,” ujarnya.
Apalagi lanjut Fadil, peraturan PLN saat ini, jika masyarakat melewati tanggal 20 melakukan pembayaran tagihan listrik dari PLN, maka PLN tidak akan menerima lagi pembayaran dari masyarakat. Dan PLN tidak segan-segan memutus aliran listrik ke rumah masyarakat yang membayar terlambat itu. ” Sementara kinerjanya tidak diperhatikannya. Boleh menerapkan aturan yang ketat, tapi harus diiringi juga dengan pelayanan yang bagus ke masyarakat. Sehingga masyarakat tidak protes,” ungkapnya.
Manajer Ranting PLN Bengkalis, Yusuf Hadiyanto saat dihubungi wartawan mengaku kondisi yang ada itu karena terjadinya kerusakan pada kontrol panel mesin PLTD PLN. “ Pemadaman terjadi karena kerusakan kontrol panel mesin PLTD. Dalam beberapa hari kedepan kerusakan pada kontrol panel sudah dapat diatasi dan listik bisa normal kembali,” sebut Yusuf.
Dijelaskannya, puncak pemakaian daya oleh warga terjadi pada malam hari dengan perkiraan mencapai 12,2 MW. Dalam waktu dekat, PLN pusat akan melakukan penambahan mesin atau daya sebesar 1 MW lagi. “ Mudah-mudahan setahun atau dua tahun kedepan persoalan listrik tidak ada lagi,” ujarnya.(*)