20.12.2011 | Reporter : Yuswanto | Posted in
Hot News,
Inhu,
Politik
RENGAT (riaupeople) – Ketua Front Indragiri Bersatu (FIB), Ismail menyesalkan kinerja Pansus Palmagate yang dinilai lamban dalam bekerja. Menurutnya, Pansus tidak perlu pergi ke Jakarta hanya untuk mencari data atau informasi lainnya terkait PT Dulta Palma Nusantara Group. “ Kalau hanya menginginkan data, cukup hanya di Inhu saja dengan memanggil satuan kerja yang terkait keberadaan perusahaan perkebunan itu. Tidak perlu ke Jakarta yang hanya buang-buang duit saja. Apapun ceritanya, Pansus sudah ketinggalan kereta karena kasus ini sudah diambil alih polisi,” tegas Ismail, Selasa (20/12/11).
Ismail berharap Pansus Palmagate agar lebih serius menunjukan kinerjanya ke masyarakat. Apalagi untuk penanganan PT Duta Palma Nusantara Group juga ada tim lain seperti TPF bentukan Pemkab Inhu serta Polres Inhu. “ Tim-tim tersebut sudah bergerak dan berhasil dengan menutup semua kegiatan didua anak perusahaan PT Duta Palma Nusantara Group. FIB memang ikut mengawal kinerja Pansus, tetapi setiap koordinasi dengan instansi terkait tidak pernah diajak,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ismail memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran Kepolisian RI, khususnya Direskrimsus Polda Riau. Apalagi tim yang didampingi Dinas Kehutanan Riau dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Inhu tersebut telah berhasil menyegel PT Palma I dan PT Banyu Bening Utama (BBU).
Aksi tersebut, dikatakan Ismail merupakan aplikasi atau realisasi dari tuntutan FIB pada point terakhir dari lima tuntutan yang diminta kepada Panitia Khusus (Pansus) Palmagate bentukan DPRD Inhu beberapa waktu lalu. “ Dalam point terakhir itu, kita meminta agar tim penegakan hukum di negeri ini segera turun ke lapangan untuk membuktikan semua tuduhan yang kita lontarkan dalam aksi itu,” tutup Ismail.(*)