BENGKALIS (riaupeople) – Beberapa hari pasca kasus penembakan terhadap tiga orang penyelundup rokok di perairan Selat Malaka, Polres Bengkalis mengganti Kasatpol Air, AKP Wilson B dan Kapolsek Rupat AKP Syahrudin Tanjung. Proses serah terima jabatan berlangsung, Kamis (15/12/11) kemarin.
AKP Wilson B dimutasi ke Polres Dumai dan diganti oleh AKP Angga Herlian Herlambang. Sedangkan AKP Syahrudin Tanjung digantikan oleh AKP Mukti B Dahlan Nasution. Pergeseran juga terjadi di jajaran Polsek Pinggir.
Sejauh ini belum dapat dipastikan apakah terdepaknya Kasatpol Air dan Kapolsek Rupat itu ada hubungannya dengan maraknya penyelundupan rokok melalui wilayah perairan di Rupat atau tidak. Namun yang pasti, Kapolres Bengkalis AKBP Toni Ariadi yang sebelumnya menyatakan korban penembakan merupakan nelayan, belakangan mengakui ketiganya adalah penyelundup. “ Setelah kita tanya kepada yang bersangkutan, mereka (korban penembakan, red) mengaku sedang membawa rokok ke Malaysia,” ujar Kapolres kepada wartawan usai Sertijab yang digelar di Aula Polres Bengkalis.
Kendati korban penembakan mengaku membawa rokok ke Malaysia, namun pihak kepolisian belum menetapkan mereka sebagai tersangka penyelundup. Perhatian aparat lebih fokus pada upaya pengejaran terhadap pelaku penembakan. “ Kita fokus pada pengungkapan pelaku perampokannya. Makanya kita belum tetapkan mereka sebagai tersangka selundup. Bukti-bukti seperti kapal yang membawa rokok tidak ditemukan. Namun yang pasti, kalau benar ini kasus penyeludupan, kita akan koordinasi dengan Bea Cukai,” sebut Kapolres.
Sebelumnya diberitakan, pihak Kepolisian Resort Bengkalis terkesan menutup rapat informasi seputar dugaan penyelundupan rokok oleh 3 warga Bengkalis yang menjadi korban penembakan di perairan Selat Malaka. Kendati disampaikan isu penyelundupan santer terdengar, namun pihak kepolisian tetap enggan berkomentar.
Kasatpol Air Polres Bengkalis, AKP Wilson B saat dihubungi, Senin (12/12/11) siang tadi terkait dugaan kasus penyelundupan rokok itu menyebutkan bahwa yang lebih berwenang untuk memberikan penjelasan adalah Kasat Reskrim Polres Bengkalis. “ Bukan saya tidak bisa memberikan keterangan, namun karena penyidiknya Kasat Reskrim, coba konfirmasi beliau langsung ya,” ujar AKP Wilson.
Saat disampaikan konfirmasi yang dilakukan bukan terkait kasus penembakan namun lebih fokus pada penyelundupan rokok, AKP Wilson tetap mengarahkan untuk menghubungi Kasatreskrim. “ Lebih jelasnya nanti ditanya Kasatreskrim saja. Kalau saya separuh-separuh karena tidak menangani langsung. Telpon aja Kasatreskrim, buka hpnya itu,” jelas AKP Wilson.
Sementara Kasat Reskrim Polres Bengkalis, AKP Arief Fajar SIk saat dihubungi sore harinya tidak banyak memberikan komentar. Menjawab pertanyaan tentang dugaan penyelundupan rokok, pihaknya menyebutkan nanti akan dituangkan di BAP. “ Yah, nanti akan kita tuangkan di BAP yah,” ujarnya singkat.
Saat didesak lebih lanjut tentang hasil pemeriksaan sementara, Kasatreskrim mengatakan belum bisa memberikan penjelasan. “ Belum bisa yah,” sebutnya singkat.
Tiga orang warga Rupat Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau yang menjadi korban penembakan di perairan Selat Malaka itu yakni Co Kau (37) warga Desa Titi Akar Kecamatan Rupat Utara, Madi (23) warga Desa Hutan Panjang Kecamatan Rupat Utara dan Andi (21) warga Desa Kelapati Tengah RW/RT 01/01 Kabupaten Bengkalis.
Mereka berangkat membawa rokok dari Titi Akar Kecamatan Rupat. Rokok selundupan yang dibawa itu milik pengusaha keturunan Tionghoa yang disebut-sebut bernama Beni. Sementara pengurus di lapangan dan kerap berhubungan dengan pihak luar memiliki inisial Ik.(*)