28.11.2011 | Reporter : Yuswanto | Posted in
Bisnis,
Hot News,
Inhu
INHU (riaupeople) – Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang semestinya diperuntukkan bagi masyarakat ternyata juga diburu oleh perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten Inhu Propinsi Riau. Diantaranya untuk truk angkutan batubara dan minyak CPO milik perusahaan. Kondisi yang ada itu sangat disesalkan masyarakat, apalagi saat ini BBM mulai sulit didapatkan.
Ketua LSM MPR BerNas Kabupaten Inhu, Hatta Munir secara tegas menuding bahwa pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran. Penggunaan minyak bersubsidi untuk aktivitas perusahaan tidak dibenarkan. Namun hingga kini masih banyak perusahaan yang melakukan. “ Seharusnya diberikan tindakan tegas. Perusahaan harus menggunakan BBM industry, bukan malah berebut BBM subsidi. Ini pelanggaran,” tegas Hatta Munir, Senin (28/11/11).
Pantauan dilapangan, hampir setiap hari armada pengangkut batubara maupun CPO terlihat antri di SPBU yang ada di Rengat. Mereka kadang membeli dalam jumlah besar dan diduga sebagai pemicu seringnya BBM putus di Rengat. Sementara masyarakat yang seyogyanya berhak atas BBM bersubsidi itu akhirnya malah harus membeli dengan harga tinggi di penjual eceran. “ Masyarakat terpaksa membeli ke pedagang kaki lima yang harga ecerannya sebesar Rp.8.000 per literya. Selain factor diatas, penyaluran BBM yang berkurang ke sejumlah SPBU di Inhu termasuk salah satu penyebab kelangkaan sejak satu bulan terakhir,” sebut Hatta Munir.
Dampak lainnya akibat aktivitas armada perusahaan batubara dan CPO itu, dikatakan hatta Munir adalah hancurnya kondisi ruas jalan yang dilalui. Pihaknya berharap agar Pemkab Inhu melalui instansi terkait segera melakukan penertiban. “ Jalan yang didominasi mobil-mobil pengangkut batu bara dan pengangkut CPO menyebabkan terjadinya kerusakan yang cukup parah,” tegas Hatta.(*)