PEKANBARU (riaupeople) – Penunjukan Propinsi Riau sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 sepertinya tidak mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Hal ini terlihat dari dukungan dana APBN yang hingga kini baru berkisar Rp141 miliar. Sementara untuk kegiatan itu Pemprop telah mengucurkan anggaran Rp1,5 triliun yang dikuras dari uang rakyat Riau.
Sangat minimnya dukungan pusat itu diungkapkan Ketua Harian PB PON, H Syamsurizal saat rapat bersama Badan Anggaran DPRD Riau, Kamis (17/11/11) pagi.
Merangkum penjelasan Syamsurizal, ternyata dana yang dikucurkan untuk penyelenggaraan PON lebih dominan berasal dari APBD Riau. Sedangkan dana yang berasal dari APBN hanya sekitar Rp141 miliar. Tidak hanya itu, dukungan swasta atau perusahaan-perusahaan besar selaku pihak ketiga juga sangat kecil sekali.
Pemaparan Syamsurizal ini sontak membuat sejumlah anggota dewan meradang. Dua politisi Partai Demokrat, H Jefry Noer dan HR Thamsir Rahman terpancing untuk angkat bicara. Mereka kecewa karena Pemprop Riau terkesan tidak memiliki kemampuan untuk menarik dana dari luar APBD Riau.
Malah HR Thamsir Rahman menegaskan agar APBD Riau tidak diutak-atik lagi untuk kepentingan PON. Pasalnya, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan dan APBD sangat dibutuhkan untuk pengentasan kemiskinan. “ Yang lebih rasional itu melakukan pressure terhadap perusahaan besar yang ada di Riau. Tekan sedikitlah, jangan hanya APBD Riau saja yang diintip,” tegas Thamsir Rahman yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Riau ini.
Sedangkan H Jefry Noer yang sebentar lagi akan menghuni ruangan Bupati Kampar menilai Pemprop Riau terkesan mandul dan tidak mampu membangun lobi dengan pemerintah pusat maupun pihak swasta. “ Kalau melihat pemaparan dari Ketua Harian PB PON, Riau ini berbeda ketika Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi tuan rumah PON. Kalau di Palembang justru penggunaan APBD Sumsel untuk PON sangat kecil. Justru yang besar itu peran serta pihak ketiga dan APBN,” tukasnya.
Pada sisi lain, Wakil Ketua Komisi C DPRD Riau Ir Noviwaldy Jusman sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya juga sangat menyesalkan tidak adanya dukungan dana APBN untuk pembangunan sarana dan prasarana penunjang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012. “ Setahu saya tidak satu pun dari proyek-proyek penunjang PON itu berasal dari APBN. Padahal semula Dinas Pekerjaan Umum telah menjanjikan bahwa sejumlah proyek akan menggunakan dana pusat (APBN) sebesar Rp750 miliar,” tukasnya dalam obrolan dengan riauterkini belum lama ini.
Akibat tidak masuknya duit dari APBN itu, imbuh politisi dari Partai Demokrat Riau ini, proyek-proyek yang ada, khususnya Jembatan Siak IV kini menjadi terbengkalai. Padahal untuk pembangunan Jembatan Siak IV itu sendiri awalnya dijanjikan akan ada suntikan dana APBN sebesar Rp300-an miliar. Kemudian Rp150 miliar lagi untuk pembangunan fly over. “ Akhirnya apa, tetap memakai dana APBD Riau lagi. Padahal PON itu adalah perhelatan nasional. Harusnya kita mendapatkan keuntungan yang bagus di situ. Dengan kita melaksanakan event ini harusnya pemerintah pusat mengucurkan dananya untuk pembangunan-pembangunan menunjang event-eventnasional seperti daerah-daerah lain,” katanya dengan nada miris.(*)