INHU (riaupeople) – Kendati berdalih untuk membela kepentingan rakyat, namun tindak main hakim sendiri yang diperagakan Bupati Inhu, Yopi Arianto sangat disesalkan. Apalagi yang dipukul masyarakat kecil yang notabene hanya karyawan sebuah perusahaan. Sebagai kepala daerah, Yopi seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Bukan malah mempertontonkan sikap arogan ala preman.
Tindak kekerasan yang dilakukan Bupati Yopi Arianto menimpa dua orang karyawan PT Duta Palma, Deni Rinaldi (39) dan Wira Taufik (29) yang masing-masingnya kena pukulan serta tamparan. Tidak terima atas perlakuan bupati itu, kedua korban selanjutnya membuat laporan pengaduan ke Mapolda Riau, Kamis (10/11/11) sekitar pukul 11.00 WIB.
Dalam laporan mereka di Sentra Pelayanan dan Keamanan (SPK) Polda Riau, kedua korban menyebutkan penganiayaan itu terjadi, Rabu (9/11/11) kemarin. Saat itu kedua korban ditugaskan perusahaan untuk mengeluarkan eskavator milik perusahaan dari lahan di Desa Penyaguhan untuk dibawa ke kantor PT Palma di Desa Kuala Cenaku.
Saat hendak membawa eskavator itu, tiba tiba salah seorang warga menyebutkan agar eskavator tidak dibawa dulu karena Bupati Inhu akan datang meninjau lahan yang disebut-sebut masih bersengketa itu. Tidak jelas hubungannya antara membawa eskavator keluar dengan kedatangan bupati ke lokasi itu.
Namun yang jelas, begitu datang bersama rombongannya, Bupati Inhu Yopi Arianto langsung mencak-mencak saat mengetahui ada orang yang hendak membawa eskavator keluar dari area. “ Siapa yang berani berani membawa eskavator dari lahan ini, apa berani dia menantang saya ya,” ujar Rinaldi menirukan ucapan Bupati Yopi Arianto.
Tiba-tiba ada salah seorang warga yang berucap, kalau eskavator mau dibawa korban Wira. Mendengar ucapan warga itu, sang Bupati langsung naik pitam dan menghampiri korban sembari memukul kepala korban sebanyak 3 kali. Selanjutnya, teman Wira yaitu Deni juga mendapat bagian ditempeleng kepalanya sebanyak dua kali.
Bahkan disaat pemukulan itu terjadi, kedua korban juga ditarik oleh orang orang terdekat pelaku yang diduga oknum polisi. Sehingga, kepala korban Wira kena api rokok yang menyebabkan luka dibagian pipi kirinya. Tak terima akan hal tersebut, kedua korban kemudian melaporkan kasus tersebut kepada Polda Riau. “ Kita sudah terima laporan dari korban,” ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP S Pandiangan.
Sementara Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto sebagaimana diberitakan riauterkini.com tidak mempermasalahkan dirinya dilaporkan ke Polda Riau oleh karyawan PT Duta Palma yang menjadi korban pemukulannya. Ia mengakui telah menampar dua karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit demi membela kepentingan masyarakat yang lahannya dirampas perusahaan tersebut ” Saya menampar mereka tentu ada alasan. Ini karena saya sebagai kepala daerah ditantang pihak perusahaan untuk perang. Bayangkan saja, saya bupati saja diajak perang, bagaimana dengan masyarakat,” kata Yopi dalam perbincangan dengan wartawan lewat telephon, Kamis (10/11/11).(wil/fai)