“ Jangankan melaksanakan pekerjaan, material yang katanya akan didatangkan itupun tidak kelihatan. Persoalan ini sudah kami laporkan ke pemerintah kecamatan maupun dinas terkait,”
Amirudin, SE
Kades Selat Akar
MERANTI (riaupeople) – Harapan masyarakat bisa segera menikmati jalan poros penghubung Desa Selat Akar – Desa Mengkopot Kecamatan Merbau sepanjang 4750 meter sirna. Pasalnya, hingga memasuki penghujung tahun, proyek senilai Rp8 Miliar yang didanai APBD Meranti TA 2011 itu belum juga dikerjakan. Ironisnya, pihak rekanan kabarnya telah mengambil uang muka sebesar 20 persen dari nilai paket proyek.
Kepala Desa Selat Akar, Amirudin, SE saat dihubungi wartawan mengakui belum terlihatnya tanda-tanda proyek akan dikerjakan. Hal itu sangat disesalkannya karena bisa berdampak terbengkalainya program pembangunan daerah. Lebih penting lagi, masyarakat yang sudah terlanjur memiliki harapan besar kembali harus kecewa. “ Hingga saat ini belum ada tanda-tanda proyek peningkatan jalan poros itu bakal dikerjakan. Padahal ini sudah masuk minggu kedua bulan November. Kalau ini tidak dituntaskan sampai penghujung tahun 2011 ini, kita tidak tahu bagaimana kelanjutan pembangunan jalan poros ini,” ungkap Amirudin melalui sambungan telpon seluler, Rabu (9/11/11).
Dikatakan Amiruddin, sekitar satu bulan lalu pihak rekanan pelaksana proyek pernah melapor dan mengaku tengah mencari lokasi untuk penimbunan bahan material pembangunan jalan. Namun setelah itu tidak ada kelanjutan dan kontraktor tersebut tidak pernah muncul lagi. “ Jangankan melaksanakan pekerjaan, material yang katanya akan didatangkan itupun tidak kelihatan. Persoalan ini sudah kami laporkan ke pemerintah kecamatan maupun dinas terkait,” ujar Amiruddin.
Amiruddin berharap instansi terkait bisa menyikapi persoalan itu secara serius. Apalagi jalan poros itu sangat dinantikan masyarakat untuk kemudahan akses transportasi. “ Jangan gara-gara ulah kontraktor nakal, pembangunan yang dicanangkan pak Bupati Meranti jadi terkendala. Kapan perlu kasih sanksi tegas kepada kontraktor itu,” ujar Amirudin.(nto)