“ Kami kecewa dia (Fadel) diganti, karena dia merupakan kader terbaik kami dan kinerjanya tak bisa diragukan,”
Akbar Tanjung
Dewan Pembina Golkar
JAKARTA (riaupeople) – Tercampaknya kader beringin, Fadel Muhammad dari jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II membuat sejumlah petinggi Golkar terbakar. Mereka kecewa terhadap keputusan SBY yang “memarkirkan” salah satu kader terbaik Golkar itu.
Kekecewaan itu juga diungkapkan Dewan Pembina Golkar, Akbar Tanjung yang menganggap Fadel Muhammad termasuk salah satu menteri yang mampu berinteraksi dengan petani dan nelayan serta berpihak kepada petani garam “ Kami kecewa dia (Fadel) diganti, karena dia merupakan kader terbaik kami dan kinerjanya tak bisa diragukan,” ujar Akbar Tandjung dalam sebuah diskusi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10/11).
Di mata Akbar, sosok Fadel sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan tidak mempuyai kesalahan apapun selama duduk di kabinet. Keberpihakan kepada orang kecil seperti petani garam yang ditunjukkan oleh Fadel, lanjut Akbar, mestinya menjadi contoh yang baik dan harus diikuti oleh pejabat publik yang lain. “ Bahkan Fadel berani menolak impor garam, sebagai bukti keberpihakan kepada petani garam,” tukas Akbar sebagaimana diberitakan matanews.com.
Menurut Akbar, para kader Golkar di daerah mempertanyakan sikap Presiden SBY yang mencopot Fadel Muhammad dari kabinet. Akbar berharap, Presiden SBY dapat menjelaskan, apa yang menjadi alasan Fadel Muhammad dicopot.
Pada sisi lain, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Dr. Yohanes Tuba Helan menyebutkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah dilakukan Presiden SBY sesungguhnya bukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan. Perombakan sesungguhnya untuk memenuhi keinginan para pimpinan partai politik yang tergabung dalam Satgab. “ Kalau perombakan karena pertimbangan kinerja buruk dan bermasalah, saya melihat tidak ada menteri yang berkinerja luar biasa selama dua tahun ini tetapi juga tidak diganti,” kata Dr. Yohanes Tuba Helan di Kupang, Kamis (20/10/11)
Disamping itu, para menteri yang dinilai publik bermasalah menurutnya juga tidak diganti. Seperti Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. “Artinya, saya mau katakan bahwa, perombakan ini karena tekanan para pimpinan partai politik yang terbagung dalam koalisi yang mau menyiapkan diri untuk menghadapi pemilu 2014, sehingga orientasinya bukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan,” katanya.(fai)