H Agus Widayat (Wakil Walikota Dumai)
Di usia kepemimpinannya yang sudah satu tahun, Wakil Walikota Dumai hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Dumai 3 Juni 2010 lalu, telah diterpa berbagai isu miring. Namun, hal itu tidak membuat Agus Widayat patah arang untuk mengemban amanah dalam membangun Kota Dumai yang lebih baik lagi.
“Sejak saya dilantik sebagai Wali Kota Dumai periode 2010-2015 pada 12 Agustus 2010 lalu hingga saat ini berbagai isu miring memang dilontarkan kepada saya. Padahal, kala itu saya baru efektif melaksanakan tugas selama satu setengah bulan. Sisanya dihabiskan untuk membekali diri pada pendidikan kepemimpinan di Lemhanas, Jakarta,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai ini.
Berbagai isu tak sedap itu, seperti dalam kasus Akper Sri Bunga Tanjung dan pengangkatan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Dumai. Selain itu, dia juga dituding sebagai pejabat yang terlalu banyak bermimpi dengan konsep-konsep pembangunan yang diwacanakannya. Begitu pula, dia dituding sebagai pemimpin yang tak mengutamakan kepentingan masyarakat kecil.
Menurut suami Hj. Onny Chairunisyah ini, dirinya memang sejak awal ingin tampil memimpin Kota Dumai yang didorong oleh niat ikhlas untuk membangun Dumai ini agar lebih baik lagi di masa akan datang. Karena itulah perjuangan panjangnya untuk menjadi Wali Kota Dumai akhirnya mendapat ridha dari Allah SWT.
Namun, nasib banda menghampiri benaknya dan pada Pemilikada 3 Juni lalu, bintangnya bersinar terang. Agus Widayat dan pasangannya Khairul Anwar ini berhasil menumbangkan kepemimpinan Zulkifli AS dan Sunaryo, meskipun pasangan incumbent itu numpang perahu besar karena didukung oleh 12 partai. Takdirnya memang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa untuk memimpin Kota Dumai periode 2010-2015.
“Keberhasilan saya menjadi Wakil Walikota Dumai tentunya atas ridha Allah SWT, sehingga medapat kepercayaan yang luas dari masyarakat. Untuk itu, amanah yang dibebankan kepada saya merupakan kewajiban yang harus saya laksanakan dengan sebaik-baiknya,” ucap penyandang gelar sarjana dokter itu.
Dia sangat berharap bahwa pemilukada yang sudah berlalu itu tidak membuat masyarakat Kota Dumai terkotak-kotak, meskipun berbeda dalam pilihan politik. Dia mengajak berbagai elemen masyarakat untuk memandang jauh ke depan, melupakan masa lalu yang menjadi penghalang untuk berbuat lebih baik dalam memajukan masyarakat dan daerah.
Melalui visi pembangunannya, Agus dan Khairul ingin mewujudkan Kota Dumai sebagai pusat pelayanan “Pengantin” (Pelabuhan, Perdagangan, Turism, dan Industri) yang “Berseri” (Bersih, Semarak, Rukun, dan Indah) untuk menuju Dumai kota yang “SEHAT” (Sejahtera, Hormonis, Aman, dan Tertib) pada tahun 2015 nanti.
“Makanya, saya mohon bantuan dan dukungan kepada semua lapisan masyarakat, agar apa yang dicita-citakan mencapai keberhasilan. Saat ini tak ada lagi orang KUAT dan orang ZURO atau lainnya, yang ada adalah masyarakat Dumai yang sama-sama menginginkan kehidupan yang lebih baik,” kata dia dengan sangat berharap. ***