Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) mengakui PT Chevron Indonesia akan mengembalikan pengoperasian blok East Ambalat karena alasan keamanan.
“Alasannya Chevron sulit melakukan eksplorasi karena masalah keamanan,” kata Gde Pradnyana di Jakarta, Rabu 21 September 2011. Gde mengatakan Chevron saat ini memasuki masa kedua eksplorasi di blok Ambalat, yaitu memasuki tahun keempat eksplorasi. Pemerintah pada 2010 lalu telah memperpanjang masa eksplorasi Blok East Ambalat yang terletak di perbatasan RI-Malaysia.
Saat ditanya berapa investasi yang telah dikeluarkan Chevron untuk melakukan eksplorasi selama 4 tahun di East Ambalat, Gde mengaku belum mengetahuinya secara detil. Sebab, hingga saat ini laporan dan serah terima blok East Ambalat belum dilakukan.
“Kan masih dalam eksplorasi, belum ada kelihatan secara fisik,” katanya.
Seperti diketahui pada 2009 lalu East Ambalat diklaim oleh negeri jiran Malaysia sebagai wilayah eksplorasi mereka. Selain East Ambalat, Malaysia juga mengklaim Blok Ambalat yang dioperasikan ENI sebagai miliknya. Sedang, Blok Bukat yang juga berada di perbatasan utara dengan Malaysia tidak diklaimnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, para ahli perminyakan, memperkirakan nilai cadangan minyak dan gas yang terkandung di Ambalat mencapai Rp 4.200 triliun atau tiga kali utang Indonesia. (eh)
• VIVAnews