* Jelang Pilgubri DKI 2012 Mendatang
JAKARTA – Pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta akan dilaksanakan pada tahun 2012. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri pun menyampaikan kepada seluruh kadernya agar mempersiapkan diri menggantikan Fauzi Bowo sabagai Gubernur DKI Jakarta. “Jakarta jangan sampai kalah, malu nanti kalau sampai kalah,” katanya saat memberikan pidato politik dalam halal bi halal PDIP Provinsi DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (11/9/2011).
Dalam kesempatan itu, mantan Presiden kelima ini juga mengaku sangat percaya diri dengan kekuatan kader yang ada di Jakarta dan Kepulauan Seribu. Sebab, ia melihat proses konsolidasi yang dilakukan oeh semua kader terjadi begitu cepat. “Sekarang saya bisa mongkok. Mongkok itu dadanya membesar karena tadinya saya berfikir salah satu provinsi yang sangat perlu untuk dikonsolidasikan kembali adalah di Jakarta. Karena merupakan pusat, sentral,dari seluruh kegiatan politik yang ada di Indonesia. Saya tidak menyangka konsolidasi Jakarta begitu cepat,” paparnya.
Oleh karena itu, halal bihalal ini merupakan momentum untuk kembali memerahkan Jakarta. Terlebih dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. “Namanya juga PDIP maka roh kira itu adalah terus berjuang,” pungkasnya.
Meski Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta akan berlangsung pada 2012, namun sejumlah calon dari berbagai latar belakang mulai muncul ke permukaan. antara lain, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang tetap maju, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, serta Ketua DPW NU DKI Djan Faridz yang juga anggota DPD RI, serta Tantowi Yahya yang juga anggota DRR RI.
Bahkan dalam hal ini, Megawati Soekarnoputri menegaskan partainya belum memutuskan siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Ia pun mempersilakan siapa saja yang ingin maju untuk mendaftarkan diri ke PDIP. “Siapa saja yang ingin mencalonkan diri ya silakan (daftar ke PDIP),” ujarnya.
Mengenai kehadiran Foke–sapaan Fauzi Bowo–Mega membantah bahwa partainya telah memastikan dukungan kepada Gubernur DKI itu. Namun ia mengaku tak bisa menepis anggapan itu. “Ya itu boleh saja ditafsirkan, bisa untuk halal bihalal boleh,” ujarnya.
Menurutnya, PDIP memiliki aturan yang jelas soal pencalonan gubernur. Ia menjelaskan PDIP baru memasuki tahap penjaringan calon gubernur. Setelah itu partai akan menyaring nama-nama yang masuk dalam tahap penjaringan itu. “Nah penyaringan itu akan dilakukan di DPP PDI Perjuangan. Setelah tahap penyaringan, baru rekomendasi, itu keputusan dari ketua umum,” ujarnya.
Sementara dalam pidatonya, Mega sempat menyindir Foke. Ia menilai Foke ikut bertanggung jawab soal karut-marut pembangunan Ibu Kota. Ia mengatakan pembangunan DKI Jakarta sebenarnya telah direncanakan dengan baik pada era Ali Sadikin. Namun gubernur penerus Ali Sadikin tak ada yang mengikuti cetak biru peninggalan Ali. “Yang menghancurkan DKI Jakarta itu ya gubernur-gubernur sekarang ini,” ujarnya di hadapan Foke.***
Sumber: Tempo.co dan Matanews.com