* Baru Diresmikan Digital Countdown Mati
PEKANBARU - Hitung mundur satu tahun atau 365 hari pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau tahun 2012 digelar tempat memasuki hari Jumat (9/9/2011) pukul 00.00 WIB dini hari. Tonggak sejarah dimulai dengan peresmian Tugu Countdown Timer oleh Ketua KONI Pusat Rita Subowo dan Gubernur Riau M Rusli Zainal.
Rangkaian acara yang menelan anggaran lebih dari Rp 1 Miliar tersebut tergolong spetakuler. Selain pesta kembang api selama 17 menit, juga ada ‘sihir’ dari pelantun tembang balada legendaris Iwan Fals. Tak cukup, juga ada penampilan dua grup papan atas nasional asal Riau, Geisha dan Lyla. Sayangnya kemeriahan dan mahalnya anggaran rakyat yang digunakan untuk kegiatan tersebut tak sebanding lurus dengan kualitas tugu yang diresmikan.
Baru hitungan jam sudah terjadi masalah pada hal yang paling subtansial, yakni mesin penghitung waktu. Saat ini angka digital yang di pasang di puncak tugu dalam kondisi mati. Tidak hidup. Sehingga tidak ada penanda penghitung waktu yang bisa dilihat. Padahal tugu itu diberi nama mesin penghitung waktu mundur karena ada angka digital yang menjadi penanda.
Sebagaimana dilansir riauterkini.com, dari seorang warga, angka digital di tugu tersebut hanya hidup tak lebih dari dua jam. “Kalau tidak salah, angka digital di tugu itu hanya hidup sekitar dua jam. Sebab, saat saya lihat sebelum Subuh sudah mati,” ujarnya.
Tidak jelas benar apa penyebabnya tugu yang digadang-gadang sebagai tonggak sejarah bagi Riau karena bisa terpilih jadi tuan rumah PON tersebut tak berfungsi selagi umurnya belum genap sehari. Mungkin karena pengerjaannya yang dipaksakan. Atau sebab lain. Sampai saat ini belum ada penjelasan resmi dari Panitia Besar (PB) PON XVIII Riau.
Ketua Bidang Informasi Teknologi (IT) Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XVIII Sayed Alwi mengakui kalau mesin digital di Tugu Countdown Timer atau mesin waktu hitung mundur pelaksanaan PON 2012 mati beberapa waktu setelah diresmikan, Jumat (9/9/11) dini hari.
Belum berfungsinya tulisan digital yang menjadi penanda dimulainya hitungan mundur setahun pelaksanaan PON di Riau tersebut disebabkan pasokan listrik. “Tadi malam itu masih darurat. Jam tujuh malam saja belum selesai. Karena itu, kami mengambil arus dari Kantor Gubernur dengan kabel melintang di atas jalan. Kondisi itu tidak mungkin kami biarkan di siang hari, bisa mengakibatkan kecelakaan, karena itu kita putus lagi,” ujar Sayed Alwi kepada riauterkini yang menghubunginya, Jumat malam.
Dijelaskan Sayed, pihaknya akan melakukan pengeboran di badan Jalan Cut Nyak Dien untuk memasang kabel bawah tanah sebagai pasokan listrik di Tugu Countdown. Direncanakan Senin akan dimulai dengan melibatkan pihak Telkom karena akan memasang hostspot internet di lokasi tersebut. Selain masalah listrik, lanjut Sayed Alwi, digital belum berfungsi karena letak komputer yang belum permanen. “Tadi malam komputer masih di luar. Tentu tidak mungkin kita biarkan seperti itu. Karena itu, akan kita rancang meletakkan komputer di dalam,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai tenggat waktu pengerjaan, sehingga digital di tugu bisa berfungsi optimal, Sayed Alwi belum bisa memastikan. “Pokoknya akan kita usahakan secepatnya,” janjinya.***(rtc/adi)